- Para pembeli tidak dapat menyelesaikan transaksi impor karena masalah Letter of Credit (LC)
- Tidak ada peningkatan terlihat di pasar PP Bangladesh
- Pelaku pasar Bangladesh memperkirakan pasar PP membaik karena lockdown telah dicabut
Pada awal bulan Mei, wabah Coronavirus sangat mempengaruhi pasar PP impor di Bangladesh. Para pembeli tidak dapat menyelesaikan transaksi apapun karena masalah Letter of Credit (LC) karena sebagian besar bank di Bangladesh tidak sepenuhnya beroperasi di tengah-tengah lockdown. Dalam hal penawaran, pada pekan yang dimulai tanggal 4 Mei, para produsen India dan Oman mengurangi penawaran PP Homo Raffia impor sebanyak $20/ton pada perbandingan dua pekanan. Demikian juga, penawaran impor untuk PP Homo Raffia asal Saudi turun $50-60/ton dibandingkan periode yang sama, SSESSMENTS.COM mencatat.
Sebaliknya, penawaran PP impor dari produsen asing ke Bangladesh bergerak lebih tinggi di pekan kedua bulan Mei. Pada perbandingan pekanan, basis data harga SSESSMENTS.COM menunjukkan bahwa penawaran untuk PP Homo Raffia asal India meningkat sebesar $10/ton, sementara penawaran untuk PP Homo Raffia asal Saudi melalui rumah dagang global tersedia dengan harga $30-40/ton lebih tinggi. Namun, penawaran ini mendapatkan tanggapan dingin dari para pembeli Bangladesh, karena itu, tidak ada kesepakatan harga yang dapat diselesaikan. Sementara pada pekan yang dimulai tanggal 18 Mei, para pelaku pasar tidak terpengaruh oleh pergerakan pasar PP karena suasana liburan Idul Fitri, yang dimulai dari tanggal 20 Mei 2020. Namun, sebuah rumah dagang global berhasil mencapai kesepakatan untuk PP Homo Raffia asal Timur Tengah pada harga $820/ton dalam LC at sight, basis CFR Pelabuhan Chittagong. Pada pekan terakhir bulan Mei, pasar PP di Bangladesh sepi karena pelaku pasar masih libur Idul Fitri.
Meskipun terjadi kenaikan harga minyak mentah, tidak ada peningkatan yang terlihat di pasar PP Bangladesh PP selama bulan Mei. Permintaan terus turun karena pemerintah mengumumkan perpanjangan lockdown di seluruh negara yang sedang berlangsung hingga tanggal 30 Mei. Pasar PP masih tetap lambat selama sebulan sejalan dengan permintaan produk akhir yang melambat. Selain itu, seperti yang disebutkan sebelumnya, karena sebagian besar bank di Bangladesh tidak beroperasi penuh, tidak semua pembeli dapat membuka Letter of Credit (LC). Pada pekan terakhir setiap bulan, sebagian besar pembeli lebih memilih untuk menghentikan pembelian untuk menghindari persediaan yang tinggi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah pasokan signifikan yang dilaporkan kepada SSESSMENTS.COM.
Karena pemerintah Bangladesh telah mencabut lockdown dan mengizinkan bisnis untuk dibuka kembali di bawah pedoman ketat per tanggal 31 Mei, pasar PP pada bulan Juni diperkirakan akan berangsur membaik seiring dengan perkiraan akan permintaan produk akhir yang lebih baik dan seterusnya. Sementara itu, harga PP impor ke Bangladesh diprediksi akan mengikuti tren pasar internasional, seperti dikutip oleh SSESSMENTS.COM.
Klik di bawah ini untuk melihat berita dan konten terkait pasar PP Bangladesh:
WeeklySSESSMENTS: Bangladesh PP Prices W/C May 4