- Seorang trader regional memberikan informasi pada SSESSMENTS.COM bahwa perusahaannya menawarkan kargo LLDPE Film C4 impor asal ke Malaysia dalam jumlah besar seharga $830-850/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama. Terlepas dari pasokan yang cukup terbatas di negara ini, trader tersebut menyatakan bahwa para pembeli tidak terburu-buru dalam melakukan pembelian. Trader itu menjelaskan lebih jauh bahwa sentimen pembelian di negara tersebut masih tetap biasa saja karena para pembeli masih masih membeli dalam jumlah terbatas yang disebabkan oleh lambatnya penjualan untuk produk jadi. Selain itu, para pembeli mulai menunjukkan penolakan terhadap harga yang lebih tinggi. Untuk prospek, trader tersebut berpendapat bahwa akan sulit untuk memprediksi pergerakan harga. Tapi, ada kemungkinan bahwa para pemain pasar memperkirakan harga akan bergerak lebih rendah sebab harga ethylene (C2) telah mulai bergerak menurun karena sebelumnya, para pemasok menggunakan kesempatan pada melonjaknya harga ethylene sebagai salah satu alasan untuk menaikkan harga. Dengan demikian, para pembeli kemungkinan akan menggunakan alasan yang sama untuk meminta harga yang lebih rendah juga.
- Sementara itu, seorang konverter Indonesia mengungkapkan bahwa perusahaannya hanya menerima penawaran impor untuk kargo HDPE Film asal AS dengan kargo tersedia di Port Klang, Malaysia seharga $920/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Indonesia. Akan tetapi, konverter itu memutuskan untuk melewatkan pembelian karena perusahaannya telah membeli kargo HDPE Film asal Timur Tengah pada harga $890/ton dengan ketentuan pembayaran dan pengiriman yang sama pada pekan sebelumnya. Meskipun harga PE berada pada tren naik, konverter itu menjelaskan kepada SSESSMENTS.COM bahwa perusahaannya tidak dapat meningkatkan harga untuk produk akhir karena penjualan yang lesu. Selain itu, para pelanggan di pasar lokal meminta harga yang lebih rendah karena para kompetitor menjual produk dengan harga murah untuk menarik minat para pembeli.