- Produsen PVC Taiwan dan Jepang melanjutkan dengan penawaran yang lebih tinggi meskipun pasar lesu
- Permintaan pada umumnya lambat selama bulan itu, penjualan produk akhir tertindas oleh lockdown
- Harga PVC diperkirakan akan masih tetap stabil didukung oleh penutupan untuk keperluan maintenance yang sedang berlangsung
Untuk pekan yang dimulai tanggal 4 Mei, SSESSMENTS.COM diberitahu bahwa penawaran PVC berbasis ethylene untuk pengiriman bulan Mei untuk dari produsen lokal di Thailand tercatat lebih rendah sebesar THB3.000/ton ($94/ton) dari level pengiriman bulan April, berada pada harga THB24.500/ton ($769/ton) dengan ketentuan kredit 60 hari, basis FD Thailand, dan belum termasuk PPN 7%. Seorang konverter lokal mengajukan tawaran sebanyak THB2.500/ton ($78/ton) lebih rendah dari tingkat penawaran awal. Namun, tawaran tersebut ditolak karena pemasok hanya bersedia memberikan diskon hingga THB1.000/ton ($31/ton) untuk volume pembelian yang besar. Pada pekan berikutnya, penawaran dipertahankan pada harga THB24.500/ton ($769/ton) dengan jangka waktu kredit 60 hari, basis FD Thailand, dan belum termasuk PPN 7% dan kesepakatan harga dicapai pada tingkat penawaran awal. Pindah ke pekan ketiga di bulan tersebut, penawaran dipertahankan pada harga THB24.500/ton ($769/ton) dengan jangka waktu 30 hari, basis FD Thailand, dan belum termasuk PPN 7%, dan kesepakatan harga dicapai pada tingkat penawaran awal juga. Sementara itu, di Filipina, tidak ada penawaran yang dilaporkan dari produsen lokal karena pabrik milik perusahaan tersebut ditutup selama bulan Mei karena lockdown di negara tersebut.
Dari pasar impor, sebuah rumah dagang global mengumumkan bahwa pada pekan pertama bulan Mei bahwa perusahaan tersebut telah menjual habis alokasi pengiriman bulan Mei untuk kargo PVC asal Indonesia dan Jepang ke pasar Asia Tenggara dengan masing-masing kesepakatan harga dicapai pada harga $640-650/ton dan $620/ton dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan utama Asia Tenggara. Sementara di Malaysia, sumber pasar melaporkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa konverter membeli 200 ton kargo PVC berbasis ethylene dari produsen utama PVC Indonesia sebanyak $10/ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal berada di harga $640/ton dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan Klang. Pada tanggal 19 Mei, produsen utama PVC Taiwan mengumumkan penawaran untuk pengiriman bulan Juni dengan penyesuaian naik sebesar $40/ton dari level pengiriman bulan Mei. Demikian juga, seorang produsen PVC Jepang memutuskan untuk meningkatkan penawaran untuk pengiriman bulan Juni sebesar $40/ton pada perbandingan bulanan, dengan penawaran berada di harga $680/ton dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan utama Asia Tenggara. Namun, produsen tersebut mengatakan penjualan yang memuaskan hanya ke pasar Vietnam dengan kesepakatan harga dicapai pada tingkat penawaran awal.
Sumber pasar melaporkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa permintaan PVC di Asia Tenggara secara umum lambat selama bulan Mei. Faktor utama yang mempengaruhi permintaan adalah penjualan yang lambat untuk produk jadi karena lockdown untuk membatasi penyebaran Coronavirus serta persediaan yang tinggi. Setelah pelonggaran lockdown, tercatat terdapat sedikit peningkatan permintaan pada pekan ketiga di bulan tersebut di Malaysia dan Thailand yang didorong oleh peningkatan untuk penjualan produk jadi. Sementara di Filipina, masalah utama bagi sektor bisnis untuk melanjutkan aktivitas adalah kurangnya tenaga kerja karena masalah transportasi umum. Seperti yang diberitakan, beberapa pekerja di Filipina harus membayar sebesar PHP700 ($14) untuk perjalanan satu arah padahal biasanya hanya sebesar PHP10 ($0,19) per perjalanan menggunakan transportasi umum. Oleh karena itu, beberapa konverter mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan terlepas dari pesanan yang diterima. Lebih lanjut ditambahkan oleh sumber pasar tersebut, aktivitas pasar di Malaysia lambat pada pekan terakhir bulan Mei setelah liburan Idul Fitri. Dari sisi pemasok, tidak ada masalah yang dilaporkan di wilayah ini selama bulan Mei. Pada sektor produksi, sumber-sumber memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa pabrik PVC milik General Chemical & Resins Consortium Inc Filipina yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 20.000 ton/tahun masih tetap ditutup pada tanggal 19 Mei karena beberapa masalah ditemukan karena penutupan yang lama.
Untuk prospek, sebagian besar pelaku pasar Asia Tenggara berharap bahwa penutupan untuk keperluan maintenance yang sedang berlangsung di beberapa pabrik PVC di Asia akan menyeimbangkan pasar dan mampu mempertahankan penawaran perusahaan. Namun, beberapa sumber lebih suka berada dalam posisi di pinggir dan hanya memantau pergerakan pasar karena prospeknya masih mendung, SSESSMENTS.COM diberitahu.
Klik di bawah ini untuk melihat berita dan konten terkait PVC Asia Tenggara:
WeeklySSESSMENTS: Harga PVC Asia Tenggara Awal Pekan 4 Mei