Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh SSESSMENTS.COM, harga ethylene telah menembus level ambang batas baru. Pada tanggal 10 Juni, harga ethylene dalam basis CFR Asia Timur Laut menembus di atas ambang batas $800/ton, tercatat di harga $803-809/ton. Pada bulan lalu, harga ethylene telah meningkat antara $349-351/ton dalam basis CFR Asia Timur Laut dan antara $319-321/ton dalam basis CFR Asia Tenggara. Dalam interval sehari, pada tanggal 10 Juni harga ethylene naik $54-56/ton dalam basis CFR Asia Timur Laut sementara dalam basis CFR Asia Tenggara antara $49-51/ton.
Seperti yang dicatat oleh SSESSMENTS.COM, ada beberapa faktor yang mendukung tren kenaikan harga ethylene di wilayah Asia Timur Laut. Pertama, peningkatan sentimen pasar karena produksi di pabrik hilir terus meningkat mengikuti pelonggaran pembatasan lockdown di seluruh Cina. Kedua, tingkat produksi pada para produsen PE lokal di Cina dilaporkan terus membaik juga, dan belum lagi penawaran PE yang kuat dari para produsen lokal di tengah pasokan domestik yang relatif terbatas, terutama dari para produsen utama polyolefin di negara ini. Ketiga, pasar energi yang lebih kuat juga berperan dalam mendukung kenaikan harga ethylene. Lebih dari sebulan, harga naphtha telah meningkat sebesar $111/ton, tercatat pada harga $351/ton dalam basis CFR Jepang pada tanggal 10 Juni. Demikian juga, harga minyak mentah bertahan tetap kuat dan dipercaya tidak akan mundur kembali ke wilayah negatif lagi di hari-hari mendatang di tengah harapan untuk adanya pemotongan produksi yang diperpanjang dari OPEC dan sekutunya. Pada tanggal 6 Juni, OPEC+ sepakat untuk memperpanjang rekor penurunan pasokan untuk bulan berikutnya hingga akhir bulan Juli, memangkas pasokan minyak sebesar 9,7 juta barel per hari (bph). Pada penetapan tanggal 10 Juni, patokan harga minyak mentah Brent tercatat berada di atas level $40/barel, naik $0,55/barel menjadi $41,73/barel untuk kontrak bulan Agustus, dua kali lipat sejak anjlok ke level terendah dalam 21-tahun di bawah $16/barel pada bulan April. Pada hari yang sama, NYMEX mencatat adanya kenaikan sebesar $0,66/barel, tercatat pada level $39,60/barel untuk kontrak bulan Juli.
Serangkaian maintenance rutin di unit cracker juga mendukung harga ethylene untuk tetap kuat. Menurut database tentang pabrik milik SSESSMENTS.COM, Sinopec SABIC Tianjin Petrochemical Company (SSTPC) menutup cracker naphtha untuk keperluan maintenance pada tanggal 9 Mei 2020. Terletak di Tianjin, China, cracker dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta ton/tahun ethylene dan 540.000 ton/tahun propylene itu, dijadwalkan akan tetap ditutup selama sekitar dua bulan. BASF-YPC Company Limited juga telah menutup cracker naphtha pada tanggal 30 April 2020, dan diperkirakan akan tetap dalam maintenance hingga pertengahan bulan Juni 2020. Terletak di Jiangsu, Cina, cracker ini memiliki kapasitas produksi ethylene sebesar 750.000 ton/tahun dan 400.000 ton/tahun propylene. Mitsubishi Chemical Corporation Jepang menutup cracker naphtha untuk maintenance rutin sejak tanggal 9 Mei dan dijadwalkan akan kembali beroperasi pada akhir bulan Juni 2020. Terletak di Kashima, Jepang, cracker itu dapat menghasilkan 540.000 ton/tahun ethylene dan 270.000 ton/tahun propylene.