Menurut database harga SSESSMENTS.COM, harga ethylene di Asia turun ke rekor harga terendah yang baru pada hari Selasa karena kelebihan pasokan dan jatuhnya harga berjangka minyak mentah di tengah pandemi Coronavirus. Pada tanggal 21 April, harga ethylene turun ke level $328-334/ton dalam basis CFR Asia Timur Laut, mengalami penurunan sebanyak $150/ton dari tanggal 1 April dan pada harga $504-506/ton dari puncak harga tahun ini yaitu $830-840/ton terlihat di akhir bulan Januari. Beberapa pelaku pasar bahkan mendengar tentang harga yang tersedia pada level $200/ton dalam basis CFR Asia Timur Laut dan Asia Tenggara, meskipun belum dikonfirmasi.
Seperti yang dicatat oleh SSESSMENTS.COM, kelebihan pasokan menjadi faktor pendorong utama pada penurunan harga ethylene di Asia. Harga fisik kargo naphtha turun menjadi $192,50/ton dalam basis CFR Jepang pada hari Selasa malam setelah jatuhnya harga minyak baru-baru ini. Harga naphtha yang rendah menjaga margin ethylene tetap positif, dengan ethylene naphtha berada di harga $132,50/ton. Akibatnya, operator cracker di Asia Timur Laut mempertahankan tingkat produksi pada kapasitas 90-95%. Pasar regional juga menerima pasokan yang stabil dari kargo jarak jauh asal Amerika Serikat dan Eropa.
Namun, produsen ethylene sedang menghadapi tekanan persediaan yang meningkat karena permintaan dari sektor hilir berkurang karena pandemi. Pelaku pasar mengatakan kepada SSESSMENTS.COM bahwa permintaan grade polypropylene (PP) fiber telah mengalami peningkatan besar-besaran dari para produsen masker Cina. Namun, tampaknya tidak dapat mengimbangi penurunan permintaan ethylene lainnya di sektor hilir seperti, polyethylene (PE), monoethylene glycol (MEG), polyvinyl chloride (PVC), dan styrene monomer (SM).
Klik tautan di bawah ini untuk membaca berita dan konten terkait
NewsSSESSMENTS: Jepang Mengimpor Naptha untuk Meningkatkan Ethylene Tahun Fiskal 2019-2020