Search posts by:

Search posts by:

Newsletter successfully sent
Failed to send newletter

NewsSSESSMENTS: Para Pemasok GCC, Para Pembeli Tekstil Menentang Investigasi Antidumping MEG India

Author: SSESSMENTS

Para pemasok Monoethylene glycol dari pihak Gulf Cooperation Council and India’s textile menentang penyelidikan antidumping negara tersebut atas bahan tersebut, sumber-sumber pasar mengatakan kepada SSESSMENTS.COM. Menurut sumber industri, terdapat kekhawatiran tentang kemungkinan biaya produksi yang lebih tinggi jika bea masuk antidumping pada MEG mulai berlaku. Harga MEG India tetap tidak terpengaruh untuk saat ini.

Seorang produsen GCC, yang diberitahu oleh departemen bea cukai India, mengatakan pihak berwenang telah menyelidiki MEG impor dari Arab Saudi, Kuwait, Oman, UEA, dan Singapura, selama bulan Januari-September 2019. Produsen MEG dalam negeri mengajukan dokumen kepada Kementerian Perdagangan India untuk memulai penyelidikan atas dugaan praktik dumping. Penyelidikan biasanya memakan waktu selama enam bulan atau lebih lama setelah pengajuan dokumen, dalam hal ini pada tanggal 31 Januari.

GPCA, sebuah kelompok untuk industri kimia GCC, mendesak pihak berwenang India untuk menghentikan penyelidikan. Kementerian Perdagangan India pada tanggal 6 April mengatakan penyelidikan MEG impor dari Arab Saudi telah berakhir, tetapi penyelidikan impor dari UEA, Kuwait, dan Oman terus berlanjut. Para pelaku pasar menginformasikan kepada SSESSMENTS.COM bahwa harga MEG yang diimpor dan harga lokal yang dikirim adalah sama. Harga MEG domestik dalam basis CFR Cina, yang mana telah turun menjadi $420/ton pada bulan Mei dari seharga $600/ton pada bulan Januari karena lemahnya permintaan di tengah pandemi coronavirus.

Data GPCA menunjukkan volume ekspor MEG dari Arab Saudi, Kuwait, Oman, dan UEA ke India mencapai 455.875 ton dalam delapan bulan pertama 2019. Sementara itu, data dari departemen bea cukai India menunjukkan bahwa negara itu mengimpor 634.714 ton MEG di tahun fiskal yang berakhir pada 2019. Pabrik MEG baru milik IOCL yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 350.000 ton/tahun diperkirakan mulai beroperasi pada tahun 2021. Namun, masih belum cukup untuk memenuhi pertumbuhan domestik untuk MEG, yang mana tumbuh sekitar 9%-10% menjadi 2,15 juta-2,5 juta ton di tahun fiskal yang sama, menurut perkiraan para pelaku pasar.

Selain itu, sumber pasar tersebut menginformasikan kepada SSESSMENTS.COM tentang tren yang muncul yang merupakan peningkatan dalam MEG impor asal AS. Beberapa pembeli lokal dilaporkan memesan sejumlah kargo asal AS dengan harga menarik untuk kedatangan akhir bulan Juni-Juli. India menerima sebanyak 20.376 ton MEG asal AS pada Q1 2020, dibandingkan dengan sebanyak 31.531 ton di sepanjang tahun 2019.

Tags: ISC,India,Indonesian,Monoethylene Glycol,News,PET

Published on May 22, 2020 11:55 AM (GMT+8)
Last Updated on May 22, 2020 11:55 AM (GMT+8)