Sumber pasar di Cina mengungkapkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa Asosiasi Industri Klor-Alkali Cina berencana untuk memulai petisi anti-dumping (ADD) dan countervailing duty (CVD) terhadap PVC impor dari AS. Aplikasi penyelidikan anti-dumping secara resmi diajukan oleh perusahaan-perusahan domestik, termasuk Yibin Tianyuan, Xinjiang Zhongtai, Xinjiang Tianye, Shaanxi Beiyuan, dan Tianjin Dagu. Perusahaan lain seperti Inner Mongolia Junzheng, Ordos Dianzhi, Hongda Xingye, Zhongyan Gulantai, Shaanxi Jintai, Tangshan Sanyou, Ningxia Jinxianyuan akan menjadi unit pendukung administratif.
Petisi ini mengusulkan ruang lingkup barang dagangan yang dicakup oleh penyelidikan ADD sebagai polivinil klorida (PVC). “Penyelidikan akan dilakukan mulai bulan Juni 2020 dan diperkirakan akan selesai dalam satu tahun. Hal ini akan memungkinkan pemerintah kita untuk mengambil tindakan perbaikan terhadap PVC impor, yang menyebabkan ancaman kerusakan material pada industri dalam negeri,” tambah salah satu produsen.
Cina berada di tengah diskusi mengenai pemberlakuan kembali bea anti-dumping (ADD) pada kargo PVC asal AS. Sebelumnya, pemerintah Cina telah berhenti memberlakukan tarif anti-dumping pada polivinil klorida (PVC) impor dari AS, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan dari tanggal 30 Oktober 2019.