Resin polyethylene (PE) dan polypropylene (PP) asal Amerika Utara memungkinkan untuk menurun tahun ini dikarenakan pandemi Coronavirus. Namun, penurunan tersebut tidak setajam yang dikhawatirkan sebelumnya, menurut para analis industri selama sesi di World Petrochemical Conference (WPC) 2020 yang diselenggarakan secara online pada tanggal 17 April.
Seperti yang SSESSMENTS.COM catat, PE dan PP Amerika Utara diproduksi dengan bahan baku natural gas liquids (NGLs), etana khusus, yang biasanya lebih murah daripada nafta. Namun, jatuhnya harga minyak mentah di tengah pandemi mengikis biaya di atas nafta. Karenanya para analis sebelumnya memperkirakan bahwa resin plastik ekspor asal Amerika Utara akan menurun sekitar 80.000 TEUs, menandai penurunan pertama kali semenjak tahun 2015.
Estimasi tersebut muncul sebelum OPEC+ dan produsen minyak yang lain setuju untuk mengurangi pasokan untuk mengembalikan keseimbangan di pasar global. Sekarang para analis memperkirakan penurunan tersebut tidak akan setajam yang mereka khawatirkan sebelumnya. Selain itu, Cina telah memulai kembali kegiatan ekonomi dan memberikan keringanan pada tarif 25% untuk HDPE dan LLDPE impor asal Amerika Serikat. Para konverter hilir juga melaporkan meningkatnya pesanan untuk kemasan makanan, tas sekali pakai dan barang-barang yang lain di seluruh dunia di tengah pandemi.
Namun, para analis memperkirakan produsen-produsen di Amerika Serikat dan Kanada untuk mengurangi tingkat operasi mereka dikarenakan margin diperkirakan akan turun lebih rendah. Mereka juga memperingatkan perubahan yang drastis pada outlook yang berasal dari pergerakan harga minyak mentah yang tidak terduga dan perubahan kebijakan perdagangan yang mana akan menghapuskan keringanan tarif.