Seperti yang diberitakan, penawaran PP impor ke Pakistan masih langka di tengah pandemi coronavirus yang memburuk di negara itu. Seorang trader memberi tahu SSESSMENTS.COM bahwa awal pekan ini, mereka hanya menerima penawaran PP Block Copolymer impor dari Korea Selatan pada harga $1.030/ton dalam LC at sight, basis CFR Pelabuhan Karachi. Trader tersebut berkomentar bahwa para pembeli tidak tertarik pada penawaran PP pekan ini, yang mana dianggap terlalu tinggi.
Selain itu, SSESSMENTS.COM mencatat bahwa seluruh industri plastik dan kimia di Pakistan sedang menunggu kejelasan tentang penerapan lockdown oleh pemerintah. Per laporan oleh Anadolu pada hari Senin (15 Juni), Pakistan mengidentifikasi 20 wilayah termasuk Islamabad, Karachi, Lahore, Peshawar, dan Quetta, sebagai "hotspot" atau memiliki kemungkinan peningkatan rasio/kecepatan infeksi coronavirus. Hotspot ini akan menjalani pengujian, penelusuran, dan karantina yang lengkap, sementara beberapa sektor ekonomi akan diizinkan untuk beroperasi kembali sejalan dengan kebijakan “smart lockdown”. Perdana Menteri Imran Khan mengatakan “smart lockdown” adalah satu-satunya pilihan yang mungkin untuk dilaksanakan karena negara itu sedang berjuang mengatasi masalah ekonomi yang disebabkan oleh pandemi sambil menolak arahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk lockdown yang ketat selama dua pekan di seluruh negeri.
Namun, “smart lockdown” merupakan perkembangan negatif setelah pada tanggal 9 Mei, Pakistan mencabut lockdown berskala besar pertama. Sebelum dibuka kembali, Pakistan telah mencatat sekitar 25.000 infeksi per laporan New York Times. Hari ini (16 Juni), jumlah pastinya menunjukkan 148.921 kasus yang dikonfirmasi di tingkat nasional. Kesengsaraan di Pakistan juga diperburuk oleh kondisi ekonomi yang runtuh karena pandemi. Sebagaimana yang SSESSMENTS.COM catat, ekonomi Pakistan dapat mengalami kontraksi sebesar 0,2% pada tahun fiskal berikutnya sesuai proyeksi Bank Dunia. Menurut Institut Ekonomi dan Pembangunan Pakistan, hingga 25% dari 74 juta pekerjaan di negara itu bisa hilang selama pandemi. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut tentang dampak coronavirus terhadap permintaan polymer Pakistan.
Ketika trader tersebut memantau situasi, mereka berbagi kepada SSESSMENTS.COM bahwa negara bagian Punjab telah memulai lockdown mereka sendiri selama dua pekan mulai dari tanggal 16 Juni. Trader itu menunjukkan bahwa hal tersebut akan menyebabkan masalah produksi di pabrik-pabrik karena tidak ada cara bagi para pekerja untuk dapat mencapai tempat kerja mereka.