Sumber-sumber pasar mengatakan kepada SSESSMENTS.COM bahwa penghentian yang tidak direncanakan pada cracker milik Borealis di Stenungsund dan cracker milik SABIC di Wilton dapat menyebabkan ketatnya pasokan propylene di pesisir Eropa. Salah satu sumber pasar mengatakan bahwa penutupan akan menjaga pasokan agar seimbang, sementara seorang trader memperkirakan penghentian akan mendukung harga propylene.
Sebelumnya, SSESSMENTS.COM melaporkan bahwa SABIC menghentikan aktivitas operasi pada cracker yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 415.000 ton/tahun di Teesside, dekat Wilton, di Inggris Timur Laut karena masalah teknis pada menara pendinginnya. Maintenance diperkirakan akan memakan waktu hingga 14 hari, dimulai dari tanggal 17 Juni.
Sementara itu, Borealis menutup cracker miliknya di Stenungsund, Swedia sejak mengumumkan force majeure pada tanggal 11 Mei. Sumber pasar tersebut mengatakan bahwa unit tersebut, yang dapat memproduksi hingga 150.000 ton/tahun propylene, telah ditutup lebih lama dari perkiraan semula tanpa ada tanggal mulai yang dikonfirmasi.