Sumber-sumber pasar memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa perusahaan energi milik negara Indonesia, Pertamina dan mitranya dari Taiwan, telah memasuki tahap akhir pada pembicaraan tentang pembangunan kompleks petrokimia bersama di Balongan, Jawa Barat, Indonesia. Menurut media Indonesia, proyek ini adalah bagian dari 245 rencana strategis nasional negara itu yang meliputi pembangunan kilang, distribusi gas, jalan tol, jalan kereta api, pelabuhan laut, bandara, dan proyek irigasi.
Sementara itu, media Taiwan melaporkan bahwa CPC telah berkomitmen untuk menghabiskan $ 22 miliar untuk proyek tersebut. CPC telah berupaya untuk memindahkan operasi naphtha ke Indonesia setelah menutup cracker naphtha di Kaohsiung pada tahun 2015. Pada tahun 2018, kedua perusahaan tersebut menandatangani kesepakatan kerangka kerja $6,49 miliar untuk proyek tersebut.
Sebagaimana dicatat SSESSMENTS.COM, proyek ini mencakup cracker naphtha dengan kapasitas unit ethylene dan hilir setidaknya sebesar 1 juta ton/tahun. Kompleks ini diperkirakan akan menghasilkan 6,6 juta ton/tahun produk petrokimia pada tahun 2026. Output ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada petrokimia impor.