Seorang produsen PS asal Indonesia berbicara kepada SSESMENTS.COM bahwa perusahaan tersebut mengalami kesulitan dalam menjual kargo PS karena para perusahaan manufaktur memilih untuk tidak beroperasi karena adanya pembatasan fisik. Sejauh ini, perusahaan tersebut hanya dapat menjual 50% dari alokasi GPPS Injection dan HIPS Injection ke pasar. Masalah yang menghambat penjualan PS adalah sebagian besar pelanggan telah menghentikan aktivitas mereka.
Pembatasan sosial berskala besar di Jakarta dan sekitarnya telah menyebabkan produk akhir tidak terjual. Yang mana, menghasilkan penumpukan persediaan dan mengurangi pendapatan bagi perusahaan manufaktur. Pabrik-pabrik besar yang memproduksi peralatan rumah tangga sudah menghentikan produksi dan memberitahukan akan adanya keterlambatan dalam pengiriman bahan baku. SSESSMENTS.COM menerima informasi bahwa diberitahu bahwa para konsumen dari produsen wadah makanan juga terpengaruh oleh permintaan yang hanya menyisakan pesanan untuk kemasan styrofoam, membuat beberapa pabrik hanya beroperasi pada kapasitas 50% dari tingkat produksi atau menutup pabrik mereka.
Menurut produsen itu, alokasi untuk kargo ABS Injection sudah terjual semua. Produsen tersebut memprediksi bahwa permintaan PS di Indonesia tidak akan meningkat dikarenakan pemerintah memutuskan untuk menggeser libur hari raya Idul Fitri ke bulan Desember. Produsen itu juga memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa perusahaannya merencanakan untuk menjual sejumlah kargo ke Cina dan berharap pembatasan fisik ini tidak akan menjadi lebih ketat di bulan Mei.
Klik link dibawah ini untuk melihat berita dan konten terkait PS:
WeeklySSESSMENTS: Harga PS Asia Tenggara Awal Pekan 13 April