Seorang produsen asal Timur Tengah yang dihubungi oleh SSESSMENTS.COM membahas sikap para pembeli terhadap tren harga PE dan PP terkini di pasar internasional. Akhir-akhir ini, para pembeli merasa keberatan terhadap harga yang tinggi terutama ketika pasar Cina sudah berada pada tren menurun. Untuk kargo PE, para pembeli asal Malaysia, khususnya, tidak mau menerima tingkat harga saat ini karena adanya rumor yang mengatakan bahwa beberapa produsen di negara tersebut menjual grade HDPE Film ke pasar lokal dalam mata uang USD pada sekitar harga $890-900/ton; dikirim kepada para pemain besar di Malaysia. Pada saat yang sama, pembicaraan pasar mengatakan bahwa terdapat kargo HDPE Film asal AS yang dibeli dengan harga $900/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Malaysia tetapi pengirimannya dari Taiwan. Karena hal ini, sebagian besar pembeli tidak mau membeli kargo dengan penawaran di atas level harga $900/ton.
Untuk grade PE lainnya seperti grade LDPE Film dan LLDPE Film C4 yang berasal dari Qatar yang tercatat berada pada tren menurun baru-baru ini juga telah mendorong para pembeli untuk menyingkir dan membuat penawaran lain dianggap tidak terjangkau. Mempertimbangkan sikap para pembeli, produsen tersebut sekarang mempertimbangkan apakah perusahaannya harus memberikan harga yang lebih baik kepada para pelanggan karena mereka percaya bahwa kesepakatan harga pasti tidak dapat dibentuk pada level harga saat ini, SSESSMENTS.COM mendapatkan informasi demikian.
Sedangkan untuk grade PP, penolakan yang kuat juga ditunjukkan oleh para pembeli untuk penawaran PP Block Copolymer saat ini karena mengalami pukulan dari sektor otomotif. Selain itu, meskipun sebagian besar produsen sekarang berfokus pada grade spunbond; seharusnya tidak akan mempengaruhi ketersediaan kargo PP Block Copolymer. Oleh karenanya, sebagian besar pembeli merasa kesulitan dalam menerima tingkat harganya. Di sisi lain, beberapa produsen tidak akan lagi menjual bahan PP Block Copolymer pada tingkat yang hampir sama dengan grade PP Homo Raffia seperti bulan lalu. Lebih lanjut dijelaskan kepada SSESSMENTS.COM, produsen tersebut berkomentar bahwa kurangnya tenaga kerja di Timur Tengah tidak boleh dianggap sebagai masalah utama dan percaya bahwa hal itu seharusnya tidak mempengaruhi persediaan secara signifikan.