- entang harga asal Asia Timur Jauh pada level $820-880/ton
- Rentang harga asal Timur Tengah pada level $730-800/ton
- Rentang harga asal Asia Tenggara pada level $800-870/ton
Komentar para pelaku pasar untuk PP Homo Raffia adalah sebagai berikut:
“Pada tanggal 3 April, kami berhasil membuat kesepakatan untuk PP Homo Raffia yang berasal dari Saudi dengan harga $730/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Vietnam,” lapor seorang trader Vietnam kepada SSESSMENTS.COM.
“Untuk pasar ekspor, seorang produsen Thailand mengurangi penawaran PP Homo Raffia ke pasar Vietnam sebesar $30/ton pada perbandingan pekanan. Meskipun terjadi pengurangan harga, penawaran saat ini masih dianggap terlalu tinggi dan tidak terjangkau. Kami percaya bahwa para pembeli tidak akan mau membeli kargo pada level ini. Namun, tingkat penawaran saat ini masih bisa dinegosiasikan dan produsen akan mempertimbangkan menjual dengan harga lebih rendah jika pelanggan mengajukan tawaran yang pasti. Namun, kami tidak mau menawarkan dengan harga yang sangat rendah karena tidak menjamin bahwa penjualan akan lebih baik,” jelas seorang trader Thailand.
“Penawaran PP Homo Raffia impor asal Saudi direvisi turun sebesar $30/ton pada pekan sebelumnya, penawaran tersebut tersedia di harga $790/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Myanmar. Namun, pelanggan meminta harga di bawah level $780/ton,” seorang trader Myanmar memberitahu SSESSMENTS.COM.
“Penawaran untuk PP Homo Raffia asal Timur Tengah ke pasar Indonesia dengan harga $830/ton dianggap tidak terjangkau oleh pembeli. Meskipun tawaran pada harga $750/ton kemungkinan akan diterima, kami berpikir bahwa para pembeli masih ragu untuk melakukan pembelian dan mungkin berakhir dengan membatalkan penawaran. Kami bersedia bernegosiasi hingga level $750/ton karena pasar sangat buruk sebab permintaan telah dipengaruhi secara signifikan oleh wabah Coronavirus di negara ini. Sebagian besar pembeli menyatakan ide pembelian sekitar level $700/ton. Semua penawaran dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Indonesia,” sebuah rumah dagang global melaporkan kepada SSESSMENTS.COM.
“Dari pihak kami, tidak ada transaksi untuk PP di pasar Filipina selama dua pekan terakhir karena 97% konverter telah menghentikan produksi karena adanya lockdown. Karenanya, para pembeli tidak tertarik untuk membeli bahan baru,” kata seorang trader regional.