- Rentang harga asal Cina $800-820/ton
- Rentang harga asal Anak Benua India $760-780/ton
- Rentang harga asal Timur Tengah $750-780/ton
Komentar dari pemain pasar terkait PP Homo Raffia sebagai berikut :
“Pekan ini, Penawaran untuk kargo PP Homo Raffia asal Timur Tengah turun diantara $90-100/ton dibandingkan dua pekan lalu. Begitu pula kargo PP Homo Raffia asal India secara secara signifikan turun $120/ton dibandingkan dengan periode yang sama. Sementara itu, penawaran untuk PP Homo Raffia asal Malaysia menukik dari tingkat $910/ ton menjadi $760/ton dalam perbandingan bulanan. Saat ini, kami berhasil menjual kargo PP Homo Raffia Timur Tengah pada harga $770-780/ton pada LC at sight, basis CIF Pelabuhan utama Indonesia,” kata trader Indonesia pada hari Senin, 6 April.
“Kami menerima tawaran untuk PP Homo Raffia asal Singapura $810/ton pada LC at sight, basis CIF Pelabuhan utama Thailand dengan minimal pembelian 100-200 ton. Namun, kami memilih untuk tidak mengambil kargo dikarenakan kami yakin pembeli kami tidak akan tertarik,” kata trader yang berbasis di Thailand pada SSESSMENTS.COM.
“Sudah dua pekan kami menutup pabrik kami dikarenakan lockdown pada saat itu, kami juga tidak mengikuti trend harga. Pada saat itu, kami percaya bahwa pemain pasar yang lain juga sama,” komentar trader yang berbasis di Filipina.
Trader Vietnam yang dihubungi SSESSMENTS.COM mengungkapkan “saat ini semua pemasok mencoba harga yang lebih tinggi mengikuti tren kenaikan di pasar Cina. Pekan lalu, kami menjual kargo PP Homo Raffia asal Saudi pada harga $730-750/ton. Tetapi pekan ini, sebagian besar pembeli menawar pada $730/ton atau $40 ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal, yang dianggap terlalu rendah bagi suppliers. Dari China, penawaran untuk PP Homo Raffia naik $20/ton dari pekan lalu, namun, tidak tidak ada customer yang mau mengambil kargo. Semua penawaran dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan utama Vietnam.”
“Kami mengajukan tawaran ke produsen PP Thailand untuk kargo PP Homo Raffia pada level $720/ton atau $30/ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal. Namun, produsen tegas untuk level kesepakatan dan tidak mau turun lebih rendah. Akhirnya, kami memutuskan untuk mengambil 1.000 ton PP Homo Raffia dari produsen Thailand di tingkat penawaran awal. Kami juga menerima penawaran untuk PP Homo Raffia asal China dengan harga $40/ton lebih tinggi dari level minggu lalu. Kami tidak melanjutkan pengadaan karena harga tidak menarik,” kata konverter yang berbasis di Vietnam kepada SSESSMENT.COM
“Sama seperti pekan lalu, kami masih belum memberikan penawaran resmi ke pasar Indonesia pekan ini. Namun, jika ada beberapa permintaan dari pembeli, harga penawaran kami untuk kargo PP Homo Raffia Vietnam $20/ton lebih rendah dari level pekan lalu,” kata pedagang regional.
“Menyusul rebound di pasar domestik China, kami berupaya menawarkan kargo PP Homo Raffia ke pasar Vietnam dengan harga $800/ton pada LC at sight, basis CIF Pelabuhan utama Vietnam. Namun, sebagian besar pasar di luar China tampaknya masih belum menerima harga yang tinggi saat ini. Dengan demikian penawaran tersebut mendapatkan tanggapan dingin dari pembeli,” kata seorang pedagang yang berbasis di China yang melaporkan kepada SSESSMENTS.COM
Pada hari Kamis, 9 April, seorang pedagang yang berbasis di Thailand memberitahu SSESSMENTS.COM, “Penawaran ekspor terbaru untuk PP Homo Raffia dari produsen Thailand ke Vietnam turun antara $10-20/ton dibandingkan dengan pekan lalu. Beberapa pelanggan menempatkan tawaran pada $750/ton pada LC at sight, basis CIF Pelabuhan utama Vietnam, atau $20/ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal yang berikan, namun penawaran itu ditolak oleh produsen. Akhirnya beberapa kesepakatan disimpulkan pada tingkat penawaran awal. Saat ini, kami tidak lagi menawarkan karena semua alokasi PP kami dari produsen untuk minggu ini telah terjual habis. Mengenai tren naik di pasar China, pembeli menunjukan reaksi yang berbeda-beda. Beberapa lebih bersedia untuk membeli bahan, sementara yang lain tetap tidak bergerak karena percaya tren harga naik akan berumur pendek.”