Seorang sumber pasar dari rumah dagang lokal terbesar di Indonesia yang dihubungi oleh tim SSESSMENTS.COM berbagi mengenai penyesuaian harga terbaru. Dibandingkan dengan dua pekan yang lalu, penawaran untuk kargo lokal dan localized asal Asia Tenggara dari trader tersebut berkurang sebanyak Rp.400.000/ton ($27/ton) untuk grade LLDPE Film C4, dan sebesar Rp.100.000/ton ($7/ton) untuk grade HDPE Blow Moulding dan LDPE Film localized asal Malaysia. Sementara untuk kargo HDPE Film, penawarannya masih belum berubah. Sebaliknya, penawaran untuk HDPE Injection lokal dan localized asal Asia Tenggara naik sebanyak Rp.400.000/ton ($27/ton) selama jangka waktu yang sama. Trader tersebut menjelaskan, “Alasan utama pada penyesuaian harga menurun ini adalah permintaan yang lesu di pasaran, tidak ada hubungannya dengan beroperasinya kembali pabrik LLDPE milik produsen utama polyolefin Indonesia. Untuk transaksi dalam tunai, kami bersedia menjual pada harga antara Rp.300.000-400.000/ton ($21-27/ton) lebih rendah dari penawaran kami saat ini untuk grade LLDPE Film C4.”
Sama halnya, produsen tersebut juga membuat penyesuaian harga menurun untuk kargo PP Homo Raffia dan PP Homo Injection lokal dan localized asal Asia Tenggara. Dibandingkan dengan dua pekan yang lalu, penawaran untuk grade-grade tersebut melandai sebanyak Rp.200.000/ton ($14/ton). Untuk grade PP Film Homo lokal dan localized asal Asia Tenggara, penawarannya tidak berubah. Sama seperti grade PE, SSESSMENTS.COM mencatat bahwa peluang negosiasi antara Rp.300.000-400.000/ton ($21-27/ton) masih tetap terbuka untuk transaksi dalam tunai dan tergantung pada jumlah pembelian.
Di pasar impor, penawaran untuk kargo HDPE Film asal Thailand tersedia pada harga antara $960-970/ton. Untuk grade PP Homo Raffia asal Vietnam, penawarannya adalah seharga $990/ton, semuanya dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan utama Indonesia. Trader itu mengungkapkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa sejauh ini, perusahaannya tidak memiliki rencana untuk membeli kargo impor. Pada bulan mendatang, trader tersebut berpendapat bahwa harga untuk kargo impor yang masuk ke negara ini akan menurun karena sebagian besar konverter cenderung membeli kargo lokal.