Berbagai tanggapan telah diungkapkan oleh para pembeli dari Asia Tenggara, Cina dan Asia Selatan terhadap penawaran terbaru dari para produsen PVC yang berbasis di Indonesia, Filipina, dan AS. Seorang trader regional memberi tahu SSESSMENTS.COM bahwa produsen utama PVC Indonesia telah merilis penawaran untuk pengiriman bulan Juli untuk pasar Cina dan Malaysia yang berada pada harga $780/ton, naik sebesar $80/ton dari pengiriman bulan Juni. Sampai saat ini, tanggapannya tidak bagus dengan beberapa pelanggan memilih untuk tidak melakukan pengadaan sementara pelanggan yang lain mengajukan bid yang lebih rendah meskipun produsen tersebut tidak bersedia memberikan diskon. Dari pasar Asia Selatan, penawaran kargo PVC asal Indonesia berada pada rentang harga $820-830/ton ke Bangladesh dan Sri Lanka. Tanggapan yang suram datang dari Bangladesh karena permintaan belum pulih karena memburuknya dampak coronavirus sejak pekan lalu. Namun, permintaan di Sri Lanka dilaporkan mulai meningkat.
Trader tersebut juga mengungkapkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa penawaran PVC impor asal AS tersedia pada harga $790/ton, meningkat antara $130-140/ton dibandingkan dengan bulan lalu, yang mana dianggap terlalu tinggi dan tidak bisa dijalankan. Trader tersebut mengidentifikasi bahwa pasokan yang ketat dapat menjadi alasan mengapa harga melonjak karena produsen itu masih menyesuaikan diri dengan peningkatan permintaan di pasar domestik AS, sementara pada saat yang sama, kegiatan produksi mereka dilaporkan beroperasi pada tingkat 30% lebih rendah dari kapasitas normal. Trader itu juga mengatakan bahwa produsen Filipina akhirnya mengumumkan penawaran ekspor setelah lockdown memberikan dampak di negara mereka. Penawaran dari produsen itu berada pada $760-770/ton ke pasar Vietnam dengan laporan yang tidak terverifikasi mengatakan bahwa kesepakatan harga telah tercapai pada tingkat awal. Semua penawaran impor dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan utama.
Trader tersebut mengatakan bahwa permintaan masih sedang dalam proses peningkatan secara bertahap di pasar Malaysia. Tidak ada perbedaan secara keseluruhan dari pekan lalu, meskipun para konverter dan industri pendukungnya diperkirakan dapat meningkatkan tingkat produksi mereka dari 30-40% menjadi 50-60% dalam waktu dekat karena sektor konstruksi mulai membaik sebagaimana dikutip oleh SSESSMENTS.COM dari trader tesebut.