Produsen utama PVC Indonesia menginformasikan pada SSESSMENTS.COM bahwa produsen tersebut telah menjual alokasi untuk pengiriman bulan April di negara tujuan ekspor. Produsen itu hanya menyediakan sepertiga dari alokasi normal untuk bulan April karena permintaan merosot. Untuk pasar Asia Tenggara, produsen tersebut membuat kesepakatan pada harga antara $800-820/ton, sedangkan untuk pasar Australia, kesepakatannya adalah antara $840-850/ton dalam LC at sight, basis CFR Pelabuhan Utama.
Sama dengan pasar ekspor, permintaan PVC di pasar Indonesia juga melambat karena wabah Coronavirus. Mempertimbangkan kondisi permintaan ditambah dengan depresiasi Rupiah yang signifikan, produsen itu memutuskan untuk menjual kargo dalam mata uang Rupiah ke pasar domestik. Produsen tersebut mengatakan kepada SSESSMENTS.COM bahwa tidak ada masalah dalam produksi karena semua pabrik berjalan normal, tetapi produsen itu tidak dapat menjamin pengiriman normal karena akan tergantung pada keputusan pemerintah untuk memberlakukan lockdown atau tidak.
Berkenaan dengan harga PVC pekan ini, produsen itu berkomentar kepada SSESSMENTS.COM bahwa harga anjlok karena India sebagai pasar besar untuk PVC berada dalam karantina kewilayahan ditambah dengan sentimen pembelian yang melemah. Produsen tersebut memperkirakan bahwa harga PVC akan turun hingga $200/ton dari level saat ini.