Search posts by:

Search posts by:

Newsletter successfully sent
Failed to send newletter

PlantsSSESSMENTS: Cina Akan Segera Memiliki Empat Cracker Baru yang Akan Beroperasi

Author: SSESSMENTS

Industri petrokimia Cina diperkirakan akan memiliki empat cracker besar baru yang akan beroperasi dalam 3-6 bulan ke depan, sumber pasar mengatakan pada SSESSMENTS.COM. Startup ini akan menandai fase baru ekspansi petrokimia di Cina yang akan menambah kapasitas cracking negara dengan margin yang signifikan.

Cracker pertama dimiliki oleh Sinochem yang dikendalikan negara. Perusahaan tersebut mengoperasikan cracker nafta Quanzhou, yang dapat menghasilkan 1 juta ton/tahun ethylene dan 500.000 ton/tahun propylene, pada bulan Desember. Cracker baru tersebut adalah bagian dari proyek ekspansi di kilang Sinochem yang juga mencakup unit turunan untuk memproduksi hingga 100.000 ton/tahun EVA, 400.000 ton/tahun HDPE, 200.000 ton/tahun PO, 450.000 ton/tahun SM, 580.000 ton/tahun PP, butadiene sebanyak 120.000 ton/tahun, MTBE sebesar 100.000 ton/tahun, BTX sejumlah 350.000/tahun, PX dengan kapasitas 800.000 ton/tahun, 200.000 ton/tahun EO dan 500.000 ton/tahun EG.

Cracker kedua adalah milik perusahaan Sinopec yang dikendalikan oleh negara. Sumber-sumber pasar memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa perusahaan itu akan memulai cracker baru di komplek Zhanjiang di provinsi Guangdong pada bulan Juli-Agustus. Cracker tersebut dapat menghasilkan hingga 800.000 ton/tahun ethylene dan 430.000 ton/tahun propylene. Cracker ini akan menyediakan bahan baku untuk pabrik hilir terkait, termasuk unit EO/EG berkapasitas 250.000/400.000 ton/tahun, unit HDPE dengan kapasitas 350.000 ton/tahun, pabrik EVA 100.000 ton/tahun, dan pabrik PP 550.000 ton/tahun.

Cracker ketiga dimiliki oleh sektor swasta Bora Chemical. Perusahaan itu sedang mempersiapkan untuk memulai cracker ethylene berkapasitas 1,1 juta ton/tahun di Panjin di provinsi Liaoning timur laut pada bulan Agustus-September. Kilang Panjin berkapasitas 140.000 b/d milik Bora yang ada saat ini akan menyediakan cracker baru dengan kapasitas 1,65 juta ton/tahun untuk nafta dan produk ringan. Produsen itu juga akan membeli propana dan butana sebanyak 1,1 juta ton/tahun sebagai bahan baku. LyondellBasell memiliki 50% saham dalam proyek yang juga mencakup 450.000 ton/tahun LLDPE, HDPE sebesar 350.000 ton/tahun, PP 600.000 ton/tahun, dan kapasitas SM sebesar 350.000 ton/tahun.

Cracker keempat dikembangkan oleh sesama sektor swasta Wanhua Chemical. Sumber pasar mengatakan kepada SSESSMENTS.COM bahwa produsen tersebut sedang bersiap-siap untuk proses commissioning cracker yang diberi pasokan LPG di Yantai di provinsi Shandong sekitar bulan September-Oktober tahun ini. Cracker tersebut dapat menghasilkan hingga 1 juta ton/tahun ethylene dan 500.000 ton/tahun propylene. Cracker ini akan menghasilkan bahan baku untuk pabrik turunan, termasuk pabrik HDPE berkapasitas 350.000 ton/tahun, unit LLDPE berkapasitas 450.000 ton/tahun, pabrik PO/SM sebesar 300.000/650.000 ton/tahun, pabrik EO dengan kapasitas 150.000 ton/tahun, dua unit EDC berkapasitas 320.000 ton/tahun, unit PP sebanyak 300.000 ton/tahun, dan pabrik BD berkapasitas 80.000 ton/tahun.

Tags: Asia Pacific,China,EDC,EVA,Ethylene,Indonesian,NEA,PE,PET,PP,PVC,Plant,Propylene,Styrene,Styrenics

Published on June 25, 2020 1:32 PM (GMT+8)
Last Updated on June 25, 2020 1:32 PM (GMT+8)