Penawaran PE impor dalam LC at sight, basis CFR pelabuhan utama Chittagong
Penawaran PE Impor Ke Bangladesh Masih Langka, Penerapan Kembali Lockdown Diprediksi Mempengaruhi Sentimen Pasar Lebih Lanjut
- Produsen PE Uni Emirat Arab diperkirakan mengumumkan penawaran untuk pengiriman bulan Juli pada tanggal 2 Juli
- Sebagian besar konverter saat ini hanya beroperasi pada tingkat 50% dari kapasitas produksi normal
- Penerapan kembali lockdown akan melemahkan sentimen pasar lebih lanjut
Seperti yang diceritakan oleh sumber pasar kepada SSESSMENTS.COM, penerapan kembali lockdown di distrik zona merah diperkirakan akan mempengaruhi sentimen pasar di pasar PE Bangladesh lebih lanjut. Pada awal pekan 22 Juni, tidak ada penawaran PE terbaru yang tersedia di pasar Bangladesh. Para pelaku pasar masih menunggu penawaran untuk pengiriman bulan Juli dari beberapa pemasok asing. Untuk kargo asal Timur Tengah, penawaran untuk pengiriman bulan Juli dari produsen PE Uni Emirat Arab ke Bangladesh diperkirakan akan keluar pada hari Kamis, tanggal 2 Juli mendatang. Adapun untuk kargo asal India, sebuah rumah dagang global mengungkapkan ide penjualan pihaknya untuk HDPE Yarn dan LLDPE Film C4 pada rentang harga $910-920/ton dan $860/ton, masing-masing dalam LC at sight, basis CFR pelabuhan Chittagong.
Karena kasus Coronavirus terus meningkat di Bangladesh, pemerintah memutuskan untuk memberlakukan kembali lockdown di beberapa daerah zona merah. Sejauh ini, 15 dari 60 distrik di Bangladesh telah dikategorikan sebagai zona merah. Tanggal yang berbeda untuk periode waktu lockdown telah diumumkan untuk berbagai kawasan, tergantung pada penilaian pihak berwenang setempat. SSESSMENTS.COM mencatat, pada tanggal 24 Juni, jumlah total orang yang terinfeksi di negara ini telah meningkat menjadi 123.000 dengan jumlah kematian mencapai 1.582. Karena hal ini, sentimen pembelian untuk produk jadi melemah setelah lockdown kembali diterapkan. Masyarakat lebih berhati-hati tentang pengeluaran mereka dan lebih suka membeli hanya sesuai dengan kebutuhan mereka. Di sektor produksi, karena pemerintah menghimbau semua orang untuk menjaga jarak fisik ditambah dengan permintaan yang lambat, sebagian besar konverter saat ini hanya beroperasi pada tingkat 50% dari kapasitas produksi normal. Di sisi pasokan, tidak ada masalah signifikan yang dilaporkan.
Ke depannya, para pelaku pasar Bangladesh percaya bahwa lockdown di negara itu akan melemahkan sentimen pasar lebih lanjut. Sementara mengenai penetapan harga, penawaran untuk pengiriman bulan Juli dari para pemasok asing diperkirakan akan tinggi didorong oleh tren pasar global, sebagaimana dinyatakan oleh sumber pasar kepada SSESSMENTS.COM.
Tags: Asia Pacific,Bangladesh,ISC,Indonesian,PE,Weekly
Published on June 25, 2020 3:27 PM (GMT+8)Last Updated on June 25, 2020 3:27 PM (GMT+8)
