Pembatasan Sosial Berskala Besar Mempengaruhi Permintaan dan Pengiriman PE di Indonesia
- Penawaran lokal dan localized tercatat bergerak lebih rendah dari pekan lalu
- Penawaran impor dari produsen PE Thailand masih tetap stabil
- Beberapa produsen berencana untuk memperpanjang libur setelah Idul Fitri
Para pemain pasar Indonesia melaporkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan di Jakarta dan daerah lain berdampak pada permintaan dan pengiriman PE. Selain itu, karena nilai tukar Rupiah menguat secara signifikan terhadap dolar AS, penawaran PE lokal dan localized pekan ini muncul dengan penurunan harga yang signifikan. Penawaran HDPE Film lokal turun antara Rp200.000-1.210.000/ton ($13-77/ton) sementara LLDPE Film C4 antara IDR280.000-400.000/ton ($18-25/ton) dibandingkan dengan pekan lalu. Penawaran HDPE Blow Molding mengalami penurunan sebesar Rp600.000/ton ($38/ton). Untuk kargo localized asal Thailand, penawaran HDPE Film disesuaikan turun sebesar Rp950.000/ton ($60/ton), LLDPE Film C4 antara Rp400.000-500.000/ton ($25-32/ton) dan LDPE Film antara Rp1.300.000-1.500.000/ton ($83-95/ton). Untuk LDPE Film localized dari Asia Tenggara, penawaran berkurang sebesar Rp700.000/ton ($44/ton). Semua perubahan pada penawaran lokal juga dibandingkan dengan level pekan lalu.
Untuk kargo impor, penawaran sebagian besar stabil hingga sedikit menurun. Kenaikan harga antara $10-30/ton hanya diterapkan pada penawaran HDPE Film dari produsen PE Timur Tengah. Untuk penawaran LLDPE Film C4, produsen itu menerapkan pengurangan harga sebesar $20/ton sementara penawaran untuk LDPE Film masih tetap stabil. SSESSMENTS.COM diberitahu bahwa penawaran untuk PE di semua grade dari India dan Thailand juga tidak berubah. Semua dibandingkan dengan pekan lalu. Namun, pemasok untuk kargo LLDPE Film C4 dan HDPE Yarn dari India membuka peluang untuk negosiasi. Untuk LLDPE Film C4 dan HDPE Film asal Thailand, ide pembelian dari pembeli meningkat $10/ton dari level pekan lalu menjadi $700/ton, tetapi produsen itu masih tidak dapat menerima level seperti tersebut.
Pasar PE Indonesia sepi pekan ini karena penerapan pembatasan sosial berskala besar. Permintaan sangat lemah. Para pembeli juga enggan melakukan pembelian baru karena pasar mungkin terus berada di bawah tekanan. Banyak konverter telah menutup pabrik sementara yang lain mengurangi kapasitas operasi. Untuk dapat melanjutkan produksi, produsen di beberapa kota juga perlu mendapatkan izin dari pihak berwenang. Para trader juga perlu mendapatkan surat izin untuk para pengemudi agar dapat mengirimkan kargo. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah signifikan yang dilaporkan kepada SSESSMENTS.COM.
Para pelaku pasar berpendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa tren turun pada harga PE lokal dan impor akan berlanjut. Mengenai permintaan, para pemain pasar pesimis bahwa permintaan akan membaik. Beberapa produsen berencana untuk memperpanjang libur setelah Idul Fitri jika permintaan produk akhir masih lemah meskipun pemerintah telah memindahkan cuti bersama ke akhir bulan Desember 2020.
Klik di bawah ini untuk melihat berita dan konten terkait PE di Indonesia:
NewsSSESSMENTS: Shipment For LDPE Cargoes From Thailand To Indonesia Delayed
NewsSSESSMENTS: Indonesia’s PE Producer Announces Price List Week 16, April 13
NewsSSESSMENTS: Leading Indonesian Polyolefins Producer Announces Price List Week 16, April 13