Prospek yang Tidak Jelas di Tengah Pasar Yang Berubah-ubah Menggiring Pelaku Pasar PET Indonesia Ke Pinggir, Meskipun Terdapat Implementasi "New Normal"
- Kesepakatan harga untuk kargo PET Bottle impor asal Cina dicapai pada tingkat penawaran awal
- Sebagian besar pembeli sudah memiliki persediaan yang cukup
- Para pemain pasar lebih suka berada dalam posisi sampingan sambil memantau perkembangan pasar
SSESSMENTS.COM diberitahu tentang prospek yang tidak jelas di tengah pasar yang berubah-ubah yang menyebabkan para pelaku pasar PET Indonesia berada di sampingan meskipun terdapat penerapan “new normal”. Dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, penawaran untuk kargo PET Bottle lokal tercatat lebih rendah sebesar Rp300.000/ton ($21/ton). Beberapa kesepakatan harga untuk kargo PET Bottle lokal dicapai pada harga Rp11.300.000/ton ($795/ton) dengan ketentuan jangka waktu kredit selama 30 hari, basis FD Indonesia, dan belum termasuk PPN 10%. Sementara itu, para pemain pasar yang lain menyatakan bahwa perusahaan tidak menerima penawaran PET Bottle terbaru untuk awal pekan 8 Juni. Dari pasar impor, penawaran untuk kargo PET Bottle impor asal Cina masih tetap stabil pada perbandingan mingguan, tersedia pada harga $720/ton dengan beberapa kesepakatan harga dicapai pada tingkat penawaran awal. Penawaran impor dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan utama Indonesia.
Menurut sumber pasar yang dilaporkan kepada SSESSMENTS.COM, tidak ada peningkatan yang signifikan yang tercatat untuk permintaan PET di Indonesia pekan ini, meskipun terdapat penerapan “new normal”. Sebagaimana dicatat, pemerintah Indonesia telah mengumumkan kebijakan “new normal” yang diterapkan pada tanggal tanggal 4 Juni. Didorong oleh kebijakan ini, pemerintah telah mengizinkan kantor untuk melanjutkan aktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan terkait COVID-19, sementara pusat perbelanjaan akan diizinkan untuk dibuka kembali pada tanggal 15 Juni. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah yang dilaporkan di negara ini.
Berkenaan dengan prospek, sebagian besar pelaku pasar Indonesia menyatakan bahwa akan sulit untuk memprediksi pergerakan pasar karena kondisi pasar yang berubah-ubah. Meskipun beberapa kota di Indonesia sudah mencabut pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan menerapkan “new normal”, para pemain pasi masih tetap tidak yakin dengan rencana kedepannya karena pandemi dan dampaknya terhadap sektor ekonomi. Dengan demikian, sebagian besar pemain pasar lebih suka berada dalam posisi sampingan sambil terus memantau perkembangan pasar, SSESSMENTS.COM diberitahu.
