Harga PP Di Asia Tenggara Diharapkan Untuk Pertahankan Tren Saat Ini, Permintaan Belum Mengikuti
- Penyesuaian harga tercatat untuk harga PP lokal di Thailand
- Penawaran PP impor untuk kargo regional bergerak secara bersamaan dengan asal Timur Tengah
- Penyesuaian harga mendorong para pembeli untuk menepi
Para pelaku pasar PP Asia Tenggara berpendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa harga PP akan mempertahankan tren saat ini di waktu depan, namun permintaan belum mengikuti. Pada awal pekan 1 Juni, harga PP di pasar Asia Tenggara dilaporkan stabil hingga menguat. Penawaran stabil dilaporkan dari pasar Malaysia dan Filipina. Sementara di Thailand, produsen PP lokal di negara tersebut menyesuaikan naik penawaran antara THB1.000-2.000/ton ($32-63/ton) dibandingkan dengan level pekan lalu. Produsen tersebut mengklaim bahwa pasokan yang terbatas, terutama untuk PP Homopolymer adalah landasan utama di balik penyesuaian yang lebih tinggi. Dari pasar impor, penawaran PP Homo Raffia dari para pemasok Thailand ke pasar Asia Tenggara berada di atas level $900/ton karena didukung oleh harga bahan baku yang lebih kuat dan pasokan yang terbatas. Demikian juga, kargo PP Homo Raffia asal Timur Tengah ke Myanmar meningkat antara $15-20/ton dari pekan lalu, berada di antara $860-880/ton dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan utama Myanmar. Untuk kargo asal India, PP Homo Film impor ke Thailand seharga $890/ton dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan utama Thailand. Informasi terperinci untuk pasar Indonesia dan Vietnam tersedia di WeeklySSESSMENTS dari masing-masing negara.
Permintaan untuk resin PP untuk pasar Asia Tenggara dilaporkan masih lambat. Penyesuaian kenaikan harga yang signifikan dari produsen PP Thailand mendorong pembeli untuk menepi. SSESSMENTS.COM diberitahu bahwa belum ada pembeli yang mau mengajukan tawaran sejak produsen tersebut mengumumkan penawaran terbaru. Saat ini, para konverter tidak terburu-buru untuk melakukan pengadaan karena permintaan untuk produk akhir tidak dapat dilakukan. Demikian juga, permintaan di Filipina masih lambat pekan ini tetapi diperkirakan akan secara bertahap membaik dan Metro Manila sebagai pusat bisnis di negara itu, sudah berada di bawah Karantina Masyarakat Umum pada tanggal 1 Juni. Dari bagian produksi, IRPC Thailand akan menutup pabrik PP no.3 yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 225.000 ton/tahun pada tanggal 12 Juni untuk keperluan maintenance selama lima belas hari. Setelah itu, produsen itu akan melakukan penutupan untuk keperluan maintenance pada pabrik PP no.4 yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 160.000 ton/tahun selama tiga puluh hari.
Ke depannya, sebagian besar pelaku pasar Asia Tenggara memperkirakan bahwa harga PP impor dan lokal akan stabil hingga menguat didukung oleh harga bahan baku yang lebih kuat. Namun, pergerakan positif dalam harga diperkirakan tidak akan diikuti oleh permintaan yang baik untuk resin mengingat lambatnya penjualan untuk produk akhir, sebagaimana sumber pasar menyatakan kepada SSESSMENTS.COM.
Klik di bawah ini untuk melihat berita dan konten terkait PP Asia Tenggara:
WeeklySSESSMENTS: Harga PP Asia Tenggara Awal Pekan 25 Mei
PlantSSESSMENTS: Rencana Maintenance Pada Line PP Milik IRPC Thailand