Penjualan Produk Akhir Menghambat Peningkatan Permintaan PP Asia Tenggara
- Penawaran domestik dan impor tercatat berada pada tren yang sama
- Permintaan di wilayah tersebut masih tetap lemah
- Prospek untuk pasar PP masih tetap suram
Sumber pasar menginformasikan kepada SSESSMENTS.COM bahwa penjualan produk akhir yang lambat menghambat peningkatan permintaan PP di Asia Tenggara. Di pasar domestik, penawaran untuk grade PP Homopolymer lokal di Thailand tercatat stabil hingga menguat sebesar THB500/ton ($15,5/ton) dibandingkan pekan lalu. Sumber pasar menyatakan bahwa penawaran tetap kuat karena para penjual mengaku tidak memiliki tekanan persediaan. Namun, tawaran dari pelanggan diajukan pada rentang harga THB500-1.000/ton ($15,5-31/ton) lebih rendah dari tingkat penawaran awal. Di Malaysia, penawaran lokal untuk grade PP Homopolymer tercatat pada rentang harga MYR3.750-3.950/ton ($865-911/ton) dengan ketentuan kredit selama 30 hari, basis FD Malaysia, dan belum termasuk SST 6%, yang mana stabil dari pekan lalu. Dari pasar impor, penawaran untuk pengiriman bulan Juni untuk grade PP Homopolymer dari produsen polyolefin Malaysia ke Filipina tercatat sebanyak $20/ton lebih tinggi dari bulan lalu. Sementara di Myanmar, para pembeli memutuskan untuk menunda kegiatan pembelian karena harga impor yang lebih tinggi. Seperti yang disebutkan, penawaran untuk PP Homo Raffia impor asal Saudi ke Myanmar naik sebanyak $30-40/ton dibandingkan dengan penawaran yang tersedia pada akhir bulan April. Informasi terperinci untuk pasar Indonesia dan Vietnam tersedia di WeeklySSESSMENTS masing-masing negara.
Permintaan untuk PP di pasar Asia Tenggara secara umum masih lambat. Di Malaysia, walaupun pemerintah telah mengizinkan para konverter beroperasi pada kapasitas penuh, sebagian besar konverter lebih suka menjaga operasi pada tingkat rendah karena memperlambat penjualan untuk produk jadi. Oleh karena itu, permintaan untuk resin PP masih tetap lambat. Sementara di Myanmar, para pembeli menunda kegiatan pengadaan dan lebih suka menepi saja karena adanya kenaikan harga yang tidak terduga. Untuk pasar Filipina, sumber pasar menambahkan bahwa Manila masih berada dalam Enhanced Community Quarantine (ECQ) hingga tanggal 31 Mei. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah yang dilaporkan kepada SSESSMENTS.COM.
Mengenai prospek, sebagian besar pemain pasar Asia Tenggara berpendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa kesempatan terjadi kenaikan harga masih tipis mengingat permintaan resin PP yang lambat dan penjualan yang lamban untuk produk jadi. Selain itu, musim hujan mendatang yang diperkirakan akan melanda Thailand dan Myanmar pada bulan Juni-Juli juga membuat pembeli enggan melakukan pengadaan.
Kli di bawah ini untuk melihat berita dan konten terkait PP Asia Tenggara: