Para Pelaku Pasar Asia Tenggara: Masalah Pasokan Akan Menyediakan Dukungan Bagi Harga PP Ke Depannya Meskipun Permintaan Tidak Meningkat
- Harga PP lokal mendapatkan dukungan yang lebih kuat dari pasokan yang terbatas
- Peningkatan permintaan sedikit terlihat di pasar Thailand
- Para pemain pasar memperkirakan prospek yang suram dalam hal permintaan
Para pelaku pasar Asia Tenggara mengatakan kepada SSESSMENTS.COM bahwa masalah pasokan akan terus memberikan dukungan untuk harga PP meskipun permintaan tidak meningkat di wilayah ini. Pada pekan yang dimulai tanggal 22 Juni, penawaran lokal di pasar Asia Tenggara stabil hingga menguat. Di Thailand, penawaran untuk grade PP Homopolymer dari salah satu produsen PP lokal naik antara THB1.500-2.000/ton ($48-64/ton) pada perbandingan pekanan. Sejauh ini, tidak ada tawaran yang diterima karena pemasok masih menunggu tanggapan para pelanggan. Pemasok tersebut percaya bahwa hanya para pembeli kecil yang akan melakukan pengadaan pekan ini karena pembeli menengah ke atas sebagian besar masih merasa cukup dengan persediaan mereka atau menunggu kedatangan bahan-bahan yang berharga murah yang telah dibeli sebelumnya. Sedangkan di Malaysia dan Filipina, penawaran lokal untuk kargo PP di berbagai grade berbeda stabil dari tingkat pekan lalu. Di pasar impor, jumlah transaksi untuk kargo PP masih terbatas pekan ini. Informasi terperinci untuk pasar Indonesia dan Vietnam tersedia di WeeklySSESSMENTS masing-masing negara.
Seperti yang dilaporkan kepada SSESSMENTS.COM, permintaan untuk resin PP di pasar Asia Tenggara masih dianggap lesu meskipun ada sedikit peningkatan, terutama di Thailand. Saat ini, permintaan yang lemah untuk resin ini terutama terkait dengan stok yang cukup banyak di pihak para konverter. Di Thailand, permintaan yang sedang berjalan saat ini datang dari pesanan para konverter yang perlu untuk menyelesaikan masalah pengiriman untuk penjualan sejak bulan Maret atau sebelum lockdown diberlakukan. Untuk produk akhir, permintaan untuk produk otomotif dan rumah tangga seperti perkakas rumah tangga dan peralatan rumah tangga masih tetap lambat pekan ini. Sementara di Filipina, permintaan yang lemah untuk resin PP dikaitkan dengan penjualan yang lesu untuk produk jadi karena dampak dari pandemi Coronavirus. Beberapa konverter mengatakan bahwa permintaan untuk produk akhir masih berada di bawah penjualan normal, tidak ada peningkatan signifikan yang terlihat untuk penjualan produk akhir kecuali beberapa produk penting seperti wadah makanan. Karena hal ini, sebagian besar konverter masih menjalankan produksi sekitar 50% dari kapasitas normal. Namun, secara keseluruhan penjualan produk akhir di bulan Juni jauh lebih baik daripada di bulan Mei, para konverter lebih lanjut menambahkan. Dari sisi pasokan, keterbatasan pasokan PP masih terjadi di wilayah tersebut. Pada berita mengenai pabrik, line PP no. 3 milik IRPC Thailand yang berkapasitas 225.000 ton/tahun akan melanjutkan produksi pada pekan ini, diperkirakan pada tanggal 26 Juni. Setelah penyelesaian maintenance di line PP No. 3, line PP No.4 milik perusahaan tersebut dengan kapasitas 160.000 ton/tahun akan ditutup untuk tujuan maintenance mulai dari tanggal 29 Juni dan diperkirakan akan kembali beroperasi pada tanggal 11 Juli.
Ke depannya, sebagian besar pelaku pasar Asia Tenggara yang dihubungi oleh SSESSMENTS.COM percaya bahwa harga PP lokal akan tetap menguat dalam waktu dekat meskipun permintaan tidak meningkat wilayah tersebut. Dengan alasan bahwa ketersediaan yang terbatas untuk kargo PP akan terus mendukung hal tersebut. Berbicara tentang permintaan, pelaku pasar di Thailand berpendapat bahwa permintaan akan sangat lesu karena pasar masih sangat dipengaruhi oleh wabah Coronavirus; permintaan untuk resin PP dan produk akhir diperkirakan turun sekitar 50% dari permintaan saat ini.