Para Pembeli PP Indonesia Menunda Kegiatan Pembelian Karena Persediaan Yang Cukup Banyak, Meskipun Penawaran Impor Terbatas
- Penawaran PP lokal dan localized tercatat berada pada tren turun
- Beberapa penjual asing memutuskan untuk melewatkan penawaran ke Indonesia pekan ini
- Pasar PP domestik diperkirakan akan lebih sepi selama Ramadhan (bulan puasa)
Sumber pasar memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa para pembeli PP Indonesia memutuskan untuk menunda kegiatan pembelian karena stok masih cukup banyak, meskipun penawaran impor yang diterima pekan ini terbatas. Untuk pekan yang dimulai tanggal 13 April, daftar harga untuk grade PP Homopolymer dari produsen utama polyolefin Indonesia muncul dengan penurunan harga antara Rp690.000-940.000/ton ($44-60/ton). Melalui para trader, penawaran untuk PP Homo Film lokal dan localized asal Thailand turun sebesar Rp300.000/ton ($19/ton) sedangkan untuk penawaran PP Homo Injection lokal dan PP Homo Raffia juga turun dengan jumlah yang sama. Semuanya dalam perbandingan pekanan. Dari pasar impor, sebuah rumah dagang global menyebutkan bahwa penawaran pekan ini untuk PP Homo Injection dan PP Homo Raffia asal Saudi belum dirilis, namun, trader itu mengisyaratkan bahwa penawaran kemungkinan akan naik $20/ton setelah terjadi rebound di pasar Cina. Pekan lalu, trader tersebut berhasil menjual PP Homo Injection dan PP Homo Raffia asal Saudi dengan harga $10-20/ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal. Pekan ini, beberapa kesepakatan harga untuk PP Homo Injection dan PP Homo Raffia lokal dicapai pada harga IDR100.000/ton ($6/ton) lebih rendah dari tingkat penawaran awal.
Untuk grade PP Copolymer, daftar harga produsen utama polyolefin Indonesia tercatat antara Rp630.000-980.000/ton ($40-62/ton) lebih rendah dari pekan sebelumnya. Di pasar impor, penawaran untuk PP Block Copolymers yang berasal dari Korea Selatan melalui sebuah rumah dagang global telah terjual habis sejak pekan lalu, dengan kesepakatan harga disimpulkan pada tingkat penawaran awal. Selain itu, beberapa konverter menyatakan bahwa mereka tidak menerima penawaran impor pekan ini, karena di sisi lain, beberapa penjual di luar negeri juga memutuskan untuk melewatkan penawaran ke Indonesia, kata mereka pada SSESSMENTS.COM.
Secara umum, permintaan untuk resin PP di Indonesia masih lesu pekan ini. Sebagian besar pembeli tidak tertarik untuk melakukan pembelian karena persediaan mereka masih banyak. Dengan alasan bahwa pekan lalu kebanyakan dari mereka sudah melakukan pembelian untuk mengantisipasi harga yang lebih tinggi dalam waktu dekat, terutama untuk kargo impor. Selain itu, sentimen pembelian telah terhambat lebih jauh oleh pembatasan sosial berskala besar selama 14 hari dan karantina daerah yang diberlakukan oleh pemerintah provinsi di Jabodetabek. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah signifikan yang dilaporkan kepada SSESSMENTS.COM saat ini.
Ke depannya, para pelaku pasar Indonesia berpendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa harga PP lokal agak sulit untuk naik karena sentimen pembelian yang bearish, meskipun terjadi tren naik di pasar Cina. Dari sisi permintaan, pasar PP domestik akan lebih sepi selama Ramadhan (bulan puasa) yang akan dimulai pada akhir bulan April.
Klik di bawah ini untuk melihat berita dan konten terkait pada PP:
https://www.ssessments.com/weeklyssessments-harga-pp-indonesia-awal-pekan-6-april
https://www.ssessments.com/weeklyssessments-harga-pp-indonesia-awal-pekan-30-maret