Pandemi Coronavirus Menyebabkan Berbagai Pendapat Tentang Prospek Pasar PP Di Kalangan Pemain Indonesia
- Harga PP lokal secara umum bergerak dalam tren yang sama
- Beberapa pembeli melewatkan kegiatan pengadaan karena memiliki persediaan yang cukup
- Para pelaku pasar mengungkapkan pandangan yang berbeda-beda
SSESSMENTS.COM menerima informasi bahwa pandemi Coronavirus telah menyebabkan berbagai pendapat tentang prospek pasar PP di kalangan para pemain Indonesia. Untuk awal pekan 22 Juni, produsen utama polyolefin Indonesia memutuskan untuk meningkatkan penawaran untuk PP Homopolymer antara Rp440.000-480.000/ton ($31-34/ton). Dari pihak trader, penawaran lokal untuk PP Homo Raffia dan PP Homo Injection masing-masing naik antara Rp450.000-500.000/ton ($32-35/ton) dan Rp500.000/ton ($35/ton). Untuk kargo PP Homo Film lokal, beberapa trader menaikkan harga sebesar Rp200.000/ton ($14/ton) sementara beberapa menurunkan harga sebesar Rp250.000/ton ($18/ton). Sementara itu, penawaran untuk kargo PP Homo Film localized asal Asia Tenggara tercatat stabil hingga meningkat antara Rp160.000-200.000/ton ($11-14/ton). Semua penyesuaian pada perbandingan mingguan. Dari pasar impor, penawaran pengiriman untuk kargo PP Homo Film Timur Tengah untuk Juli berada pada level $990/ton dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan utama Indonesia, naik sebesar $40/ton dibandingkan dengan dua pekan yang lalu. Seperti yang dijelaskan oleh sumber pasar tersebut, sumber pasar itu bahkan tidak mau mengajukan tawaran dan lebih memilih menunggu penawaran dari pemasok lain karena penawaran tersebut dianggap terlalu tinggi.
Sama halnya dengan PP Homopolymer, penawaran untuk PP Block Copolymer dan PP Random Copolymer Injection dari produsen utama polyolefin Indonesia juga masing-masing naik sebesar Rp450.000/ton ($32/ton) dan antara Rp470.000-480.000/ton ($33-34/ton) pada perbandingan mingguan. Dari pasar impor, SSESSMENTS.COM diberitahu bahwa penawaran untuk PP Block Copolymer impor dari produsen Korea Selatan ke Indonesia naik sebesar $100/ton dibandingkan dengan bulan lalu, tersedia pada rentang harga $950-960/ton dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan utama. Sumber pasar itu juga mengungkapkan bahwa kesepakatan harga dicapai pada tingkat penawaran awal karena produsen itu tidak mau menjual pada harga yang lebih rendah.
Dibandingkan dengan pekan lalu, sebagian besar sumber pasar Indonesia menginformasikan kepada SSESSMENTS.COM bahwa permintaan secara bertahap membaik karena lebih banyak pembeli mulai memesan dalam jumlah yang lebih besar. Namun, beberapa pembeli memutuskan untuk tidak melakukan kegiatan pengadaan karena memiliki persediaan yang cukup, terdapat pembeli yang memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi hingga bulan Agustus. Untuk produk akhir, beberapa konverter mengungkapkan bahwa penjualan mereka masih tetap lambat karena dipengaruhi oleh pandemi. Di sisi pasokan, sumber pasar itu menginformasikan bahwa pasokan untuk PP masih relatif ketat.
Mengenai prospek, sumber pasar tersebut berpendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa penawaran PP lokal kemungkinan besar akan tetap didukung oleh harga minyak mentah dan monomer yang kuat. Namun, terdapat kemungkinan permintaan melambat begitu para pembeli menyelesaikan kegiatan pengisian persediaan. Sementara itu, sumber pasar lainnya menyatakan bahwa pasar akan sulit diprediksi karena pandemi Coronavirus. Meskipun pemerintah sudah menerapkan “new normal”, jumlah kasus COVID-19 baru masih tetap tinggi. Dengan demikian, para pelaku pasar harus tetap berhati-hati sambil memantau perkembangan pasar.