Para Konverter Lokal Menyesuaikan Kapasitas Operasi Setelah Terjadi Perubahan Terus Menerus Pada Permintaan PP Di Indonesia
- Penawaran PP lokal menurun antara Rp100.000-500.000/ton ($6-32/ton)
- Sebagian besar konverter menjalankan produksi pada kapasitas 50-60% dari tingkat normal
- Pasar PP diprediksi akan tetap bearish dalam waktu dekat
SSESSMENTS.COM diberitahu bahwa para konverter lokal menyesuaikan kapasitas operasi mengikuti perubahan terus menerus pada permintaan PP di Indonesia. Di pasar domestik, produsen utama polyolefin di Indonesia menyesuaikan turun penawaran untuk PP Homo Film, PP Homo Injection, dan PP Homo Raffia antara Rp270.000-290.000/ton ($17-19/ton) pada perbandingan pekanan. Sementara dari pihak trader, penawaran lokal untuk PP Homo Injection dan PP Homo Raffia disesuaikan lebih rendah sebesar Rp500.000/ton ($32/ton) sementara PP Homo Film turun sebesar IDR100.000/ton ($6/ton), semua dibandingkan dengan pekan lalu. Beberapa kesepakatan harga untuk PP Homo Injection dan kargo PP Homo Raffia lokal disimpulkan pada tingkat penawaran awal sebesar IDR13.000.000/ton ($842/ton) dengan ketentuan kredit 30 hari, basis FD Indonesia, dan belum termasuk PPN 10% setelah terjadi sejumlah negosiasi dengan pelanggan. Dari pasar impor, penawaran untuk PP Homo Raffia asal Uni Emirat Arab tersedia di harga $760/ton dan sejauh ini, belum ada tawaran karena pelanggan menunggu penawaran dari pemasok lain. Untuk PP Homo Film asal Thailand, penawarannya tercatat seharga $830/ton. Sementara untuk PP Homo Raffia asal Korea Selatan, penawarannya mencapai $850/ton dan tidak ada perbandingan harga yang tersedia. Semua penawaran impor dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Indonesia.
Untuk PP Block Copolymer dan PP Random Copolymer Injection, SSESSMENTS.COM mencatat bahwa produsen utama polyolefin di negara ini memutuskan untuk mengurangi penawaran masing-masing sebesar Rp120.000/ton ($8/ton) dan IDR290.000/ton ($19/ton) dibandingkan dengan sepekan sebelumnya. Dari pasar impor, penawaran untuk PP Block Copolymer asal Korea Selatan tercatat di harga $950/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Indonesia dan tidak ada perbandingan harga yang tersedia.
Permintaan PP di Indonesia masih lesu pekan ini. Sebagian besar konverter lokal melaporkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa pabrik mereka beroperasi pada kapasitas 50-60% dari tingkat normal karena permintaan terus menyusut. Selain itu, sebagian besar toko terpaksa tutup karena pemerintah telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa kota besar di negara ini. Namun, seorang produsen roll film menyatakan bahwa meskipun penjualannya lambat, hal itu dianggap memuaskan di tengah pandemi Coronavirus saat ini. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah signifikan yang dilaporkan.
Mengenai prospek, para pelaku pasar berpendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa pasar PP akan tetap sepi dalam waktu dekat karena sentimen pembelian masih akan dipengaruhi oleh masalah Coronavirus; peningkatan hanya akan terlihat paling cepat pada bulan Juni. Mempertimbangkan situasi tersebut, ada kemungkinan harga PP lokal untuk turun lebih lanjut.
Klik tautan di bawah ini untuk melihat berita dan konten terkait pada PP:
NewsSSESSMENTS: Leading Indonesian Polyolefins Producer Announces Price List Week 18, April 27
NewsSSESSMENTS: Slow Sales, Inventory Pressure Urged Indonesian Trader To Move PP Cargoes To China
NewsSSESSMENTS: Review Of Southeast Asia PP Homo Raffia Market Week 17, April 20-24