Pandemi Coronavirus Mendesak Para Konverter Indonesia Untuk Menyesuaikan Kapasitas Operasi Mengikuti Perubahan Pada Permintaan PP
- Penawaran PP lokal dari produsen utama polyolefin Indonesia tercatat stabil
- Sebagian besar konverter mengurangi kapasitas operasi antara 30-50%
- Harga PP impor diperkirakan akan semakin menurun menyusul harga minyak mentah yang bergerak lebih rendah baru-baru ini
Sumber pasar melaporkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa pandemi Coronavirus mendesak para konverter Indonesia untuk menyesuaikan kapasitas operasi mengikuti lemahnya permintaan. Pada pekan yang dimulai tanggal 6 April, produsen utama polyolefin di Indonesia mempertahankan penawaran untuk PP Homo Film, PP Homo Injection, dan PP Homo Raffia tetap stabil dibandingkan dengan sepekan sebelumnya. Dari pasar impor, penawaran untuk PP Homo Injection dan PP Homo Raffia asal India turun $120/ton dibandingkan dengan dua pekan yang lalu. Sementara itu, penawaran untuk PP Homo Raffia dari produsen poliolefin Malaysia menurun $150/ton pada perbandingan bulanan. Untuk PP Homo Raffia asal Timur Tengah, seorang trader berhasil menjual pada harga $770-780/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Indonesia, yang lebih rendah antara $90-100/ton dari tingkat penawaran dalam dua pekan lalu.
Untuk PP Block Copolymer dan PP Random Copolymer Injection, penawaran dari produsen utama polyolefin Indonesia juga tercatat stabil pada perbandingan pekanan. Sementara di pasar impor, penawaran untuk PP Block Copolymer asal Singapura tercatat bergerak lebih rendah $30/ton dibandingkan dua pekan sebelumnya. Sebagaimana dijelaskan kepada SSESSMENTS.COM, sebagian besar pembeli lebih memilih untuk membeli bahan lokal karena terjadinya depresiasi Rupiah Indonesia terhadap Dolar AS.
Menurut laporan sumber pasar kepada SSESSMENTS.COM, permintaan PP di Indonesia menurun secara signifikan setelah wabah Coronavirus meningkat di negara ini. Sebagian besar konverter mengurangi kapasitas produksi antara 30-50% dari kapasitas normal dan lebih memilih untuk menjaga persediaan berada pada level rendah. Sementara beberapa sumber pasar menambahkan bahwa perusahaannya sedang mempertimbangkan untuk menghentikan produksi setelah memantau situasi pasar dan selesai membangun persediaan. Namun, beberapa konverter menyatakan bahwa permintaan untuk kemasan beras, tepung dan pakan ternak masih tetap memuaskan karena para pembeli khawatir terhadap ketersediaan kemasan selanjutnya. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah yang dilaporkan di negara ini.
Untuk prospek, sumber-sumber pasar menyatakan pendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa harga PP impor akan turun lebih lanjut setelah harga minyak mentah bergerak menurun baru-baru ini. Selain itu, pasar masih berada pada level rendah saat ini.