Meskipun Kondisi Permintaan Serupa, Para Pelaku Pasar Asia Tenggara Mengungkapkan Prospek Berbeda untuk Harga PVC
- Penawaran untuk pengiriman bulan Juni dari produsen utama PVC Taiwan muncul dengan penyesuaian
- Permintaan umumnya masih tetap lamban
- Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan pasar PVC akan tetap lesu
Meskipun kondisi permintaannya serupa, para pelaku pasar Asia Tenggara yang dihubungi oleh SSESSMENTS.COM menyatakan pandangan yang berbeda untuk harga PVC. Untuk pekan yang dimulai tanggal 18 Mei, penawaran lokal untuk PVC berbasis ethylene di Thailand tercatat sebesar THB24.500 ($764/ton) dengan ketentuan kredit 30 hari, basis FD Thailand, dan belum termasuk PPN 7% dengan beberapa kesepakatan harga yang berakhir pada tingkat penawaran awal. Sementara di Filipina, tidak ada penawaran baru yang tersedia untuk pekan ini karena para pembeli belum mulai mengajukan pesanan. Selain itu, pabrik PVC dari salah satu produsen lokal masih tetap tutup pada tanggal 19 Mei. Dari pasar impor, penawaran untuk pengiriman bulan Juni dari produsen utama PVC Taiwan muncul dengan penyesuaian naik $40/ton dibandingkan dengan pengiriman bulan Mei, berada di harga $700/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Asia Tenggara. Informasi terperinci untuk pasar Indonesia dan Vietnam tersedia di WeeklySSESSMENTS masing-masing negara.
Menurut sumber pasar yang melaporkan kepada SSESSMENTS.COM, permintaan PVC di Asia Tenggara umumnya lemah meskipun ada sedikit peningkatan yang terlihat. Seperti yang diinformasikan, permintaan PVC di Malaysia dan Thailand sedikit membaik mengikuti peningkatan penjualan untuk produk jadi setelah adanya relaksasi lockdown. Sementara di Filipina, masalah utama bagi bisnis untuk melanjutkan kegiatan adalah kurangnya tenaga kerja karena masalah transportasi umum. Sumber pasar menambahkan bahwa beberapa pekerja di Filipina harus membayar PHP700 ($14) untuk perjalanan satu arah padahal biasanya hanya PHP10 ($0,2) per perjalanan dengan transportasi umum. Karenanya, beberapa konverter menyatakan bahwa perusahaannya tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan meskipun ada beberapa pesanan yang diterima. Dari sisi pasokan, tidak ada masalah yang dilaporkan di wilayah ini.
Mengenai prospek, mayoritas pemain pasar Asia Tenggara berpendapat bahwa pasar akan tetap lesu dalam waktu dekat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti masalah transportasi dan penjualan yang lambat untuk produk jadi ditambah dengan persediaan bahan baku yang tinggi di pihak para konverter. Dengan demikian, kenaikan harga kemungkinan besar akan dianggap tidak terjangkau, katanya pada SSESSMENTS.COM. Namun, beberapa sumber pasar menyatakan adanya kemungkinan harga PVC di wilayah tersebut untuk bergerak lebih tinggi mengikuti tren pasar internasional dan terjadi sedikit peningkatan permintaan.
Klik tautan di bawah ini untuk melihat berita dan konten terkait PVC di Asia Tenggara: