Pergerakan Harga Tercatat Dari Kargo PVC Lokal Dan Impor, Pasar Asia Tenggara Menanggapi Dengan Baik
- Perubahan penawaran lokal tercatat di Filipina, sementara penawaran impor yang kompetitif terlihat di Malaysia
- Setiap negara memiliki kondisi permintaan yang berbeda
- Prospek harga tergantung pada harga bahan baku dan kondisi pasokan
Tercatat pergerakan harga dari pasar Asia Tenggara karena adanya perubahan harga pada kargo PVC lokal dan impor. Seorang produsen yang berbasis di Filipina mengungkapkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa penawaran untuk pengiriman bulan Agustus disesuaikan naik sebanyak PHP2.000/ton ($40/ton) dibandingkan dengan pengiriman pada bulan Juli. Penawaran tersebut berada pada harga antara PHP53.000-54.000/ton ($1.072-1.093/ton) dalam tunai, basis FD dan sudah termasuk PPN 12%. Sementara itu, para pemain pasar di Thailand masih menunggu penawaran untuk pengiriman bulan Agustus, yang diperkirakan akan keluar pekan depan. Dari pasar impor, produsen utama PVC Indonesia menawarkan kargo PVC untuk pengiriman bulan Agustus pada harga $810-820/ton dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Asia Tenggara, meningkat sebanyak $30-40/ton dibandingkan dengan pengiriman bulan Juli. Tanggapan pasar positif menurut seorang trader regional karena penawarannya kompetitif. Sebagai perbandingan, penawaran awal dari para produsen PVC asal Thailand berkisar pada harga antara $820-905/ton pekan ini, sementara ide pembelian dari para konverter Malaysia untuk kargo asal Thailand berada pada harga $840-850/ton. Sementara itu, penawaran untuk kargo PVC impor asal Korea Selatan dan Cina di pasar Malaysia masing-masing tersedia dengan harga $840-850/ton dan $890/ton. Informasi terperinci untuk pasar Indonesia dan Vietnam tersedia di WeeklySSESSMENTS dari masing-masing negara.
Sementara kegiatan normal kembali berjalan di Malaysia, permintaan untuk resin PVC masih tetap berada dalam kondisi yang lesu. Para produsen mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat antara 50-90% karena pesanan produk akhir perlahan-lahan bangkit dengan pekerjaan konstruksi yang baru saja dimulai kembali di seluruh negeri itu. Penyerapan persediaan yang rendah karena didukung oleh kapasitas produksi berdampak pada volume pembelian dari pihak para konverter untuk resin PVC. SSESSMENTS.COM mendapatkan informasi bahwa para konverter lebih memilih untuk membeli sesuai kebutuhan saja dengan pasar impor yang menghindari efeknya dengan hanya menerima persyaratan kredit dengan jangka waktu yang lebih pendek. Gambaran yang berbeda terlihat dari pasar Filipina dan Thailand. Permintaan dianggap baik di tengah musim rendah tahunan di negara-negara ini dengan permintaan kemasan menjadi penopang utama di pasar Filipina. Namun, kekhawatiran akan pembatasan rantai pasokan dapat terjadi kapan saja jika kondisi pasar memburuk.
Ke depannya, beberapa pemain pasar memperkirakan bahwa tren harga PVC akan dipengaruhi oleh anjloknya harga ethylene baru-baru ini. Namun, SSESSMENTS.COM mencatat bahwa ada faktor penghambat karena pasokan PVC di Asia Tenggara masih terbatas dan akan menopang harga agar tidak merosot.