Para Pemasok Khawatir Mengenai Tingkat Penerimaan Pembeli Jika Para Produsen Lokal Mengikuti Tren Harga Internasional
- Para pembeli menyatakan tingkat penerimaan untuk penawaran pengiriman bulan Agustus
- Beberapa konverter cenderung membeli kargo dengan harga lebih rendah daripada mengutamakan kualitas di tengah kondisi permintaan saat ini
- Para pemain pasar Indonesia menyatakan prospek yang suram untuk pasar PVC lokal
Dengan alasan bahwa terjadi tren kenaikan harga untuk kargo PVC di pasar internasional untuk pengiriman bulan Agustus, para penjual di Indonesia khawatir mengenai tingkat penerimaan para pembeli jika para produsen lokal memutuskan untuk mengikuti harga tersebut untuk pengiriman bulan Agustus. Di pasar impor, penawaran untuk PVC berbasis ethylene asal Thailand untuk pengiriman bulan Agustus tersedia dengan peningkatan harga sebesar $30/ton dibandingkan dengan penawaran untuk pengiriman bulan Juli. Kesepakatan harga dicapai pada tingkat penawaran awal, pada harga $870/ton dalam LC 60 hari, basis CIF pelabuhan utama Indonesia. Di pasar lokal, kesepakatan harga untuk kargo lokal tercatat berada pada harga $890/ton dalam ketentuan kredit 30 hari, basis FD Indonesia dan belum termasuk PPN 10%. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh SSESSMENTS.COM, para pembeli menyatakan bahwa kenaikan harga antara $20-30/ton untuk pengiriman bulan Agustus masih dapat diterima.
Permintaan resin PVC di Indonesia masih ada. Ketika pasar dibuka kembali pada awal bulan Juni, permintaan untuk kargo PVC mulai lancar, sementara permintaan untuk pipa PVC dilaporkan stabil hingga sedikit meningkat. Akan tetapi, proyek-proyek swasta dan pemerintah belum berlanjut kembali. Kendati demikian, beberapa konverter masih tetap berhati-hati pada kegiatan pembelian karena permintaan untuk produk akhir belum sepenuhnya pulih. Mengingat situasi ini, beberapa konverter menunjukkan penolakan kuat terhadap harga yang tinggi. Kargo dengan harga lebih murah lebih disukai daripada kargo dengan kualitas tinggi karena para konverter tersebut menargetkan untuk meminimalkan biaya produksi. Dalam hal pasokan, SSESSMENTS.COM mendapatkan informasi bahwa Asahimas Chemical (ASC) Indonesia telah mulai mengirimkan pesanan untuk para pembeli. Meskipun terlambat beberapa hari dari jadwal awal, hal tersebut tidak mengarah pada masalah yang serius.
Ke depannya, prospek pasar PVC di Indonesia masih belum jelas karena beberapa konverter masih menunjukkan penolakan yang kuat terhadap harga yang tinggi di tengah lesunya permintaan untuk produk akhir. Meskipun beberapa pemain pasar berpendapat bahwa kenaikan harga antara $20-30/ton untuk pengiriman bulan Agustus masih dapat diterima, tanpa dukungan dari permintaan aktual untuk produk akhir, harganya tidak akan terjangkau, sumber pasar menyatakan kepada SSESSMENTS.COM.