Kinerja Beragam Pada Permintaan PVC Indonesia, “New Normal” Membawa Harapan
- Produsen utama PVC di Indonesia mengumumkan penawaran untuk pengiriman bulan Juli dengan penyesuaian besar-besaran
- Asahimas Chemical Indonesia akan melanjutkan kembali aktivtas produksi di pabrik VCM pada awal bulan Juli
- Sebagian besar pelaku pasar Indonesia mengungkapkan prospek positif
Sumber-sumber pasar menginformasikan kepada SSESSMENTS.COM bahwa pergerakan permintaan di pasar PVC Indonesia beragam. Dibandingkan dengan pengiriman bulan Juni, penawaran untuk pengiriman bulan Juli dari produsen utama PVC Indonesia muncul dengan penyesuaian naik sebesar $90/ton. Untuk harga dalam mata uang lokal, sumber-sumber pasar tersebut mengungkapkan bahwa beberapa pemasok masih menggunakan nilai tukar mata uang yang sama dengan bulan lalu, sebesar Rp14.000/USD meskipun nilai tukar mata uang terbaru sudah berada pada rentang Rp14.200-14.300/USD. Sementara itu, produsen lokal lain mengungkapkan ide penjualan untuk pengiriman bulan Juli pada $90/ton lebih tinggi dari bulan lalu. Dari pasar impor, tidak ada penawaran terbaru yang tercatat pada saat publikasi berita ini. Untuk kargo PVC berbasis acetylene impor asal Cina, sumber pasar tersebut menyatakan bahwa penawaran tersebut tidak dapat dijangkau saat ini, oleh karena itu mereka tidak tertarik untuk memeriksa level harga terbaru. Namun, penawaran dari beberapa trader untuk persediaan lama mereka berada pada harga yang lebih rendah untuk bersaing dengan harga lokal, dan beberapa kesepakatan harga dicapai pada kisaran level $800/ton. Sementara beberapa trader yang lain mengungkapkan bahwa alokasi dari para pemasok Cina terbatas, karenanya, tidak ada alokasi untuk pasar Indonesia.
Berdasarkan laporan sumber-sumber pasar kepada SSESSMENTS.COM, permintaan PVC di Indonesia menunjukkan kinerja yang beragam. Beberapa sumber pasar menyatakan bahwa permintaan secara bertahap membaik karena para pelanggan menunjukkan sentimen yang lebih baik yang didukung oleh peningkatan aktivitas pasar setelah pemerintah menerapkan “new normal”. Sementara beberapa sumber pasar yang lain menyatakan bahwa tidak ada peningkatan yang signifikan yang tercatat. Dengan demikian, kegiatan pengadaan masih tetap sesuai dengan kebutuhan. Beberapa pembeli mengungkapkan bahwa perusahaan memutuskan untuk mengabaikan kegiatan pengadaan karena persediaan yang cukup. Di sisi pasokan, produsen utama PVC di negara tersebut melaporkan bahwa pasokan lokal terbatas karena maintenance yang sedang berlangsung di pabrik produsen lokal lainnya. Sementara di sektor produksi, Asahimas Chemical Indonesia melaporkan akan kembali mengoperasikan pabrik VCM no. 2 milik perusahaan pada awal bulan Juli. Pabrik dengan kapasitas produksi sebanyak 350.000 ton/tahun ditutup selama sekitar satu bulan untuk keperluan maintenance.
Ke depannya, sebagian besar pelaku pasar Indonesia menyatakan pendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa permintaan secara bertahap akan membaik dalam waktu dekat karena para pemain pasar mendapatkan lebih banyak kepercayaan diri yang didukung oleh “new normal” yang diterapkan oleh pemerintah. Dengan demikian, ada kesempatan untuk penawaran pengiriman bulan Agustus untuk meningkat lebih lanjut antara $10-20/ton, didukung oleh peningkatan di pasar hulu. Harga VCM saat ini mencapai $650/ton yang didukung oleh harga minyak mentah serta harga ethylene yang kuat. Dibandingkan dengan sebulan yang lalu, harga VCM dalam basis CIF Asia berada di bawah ambang batas $600/ton. Selain itu, terdapat kemungkinan pengurangan alokasi dari produsen utama Taiwan karena maintenance yang akan datang di pabrik mereka.
