Data SSESSMENTS.COM menunjukkan bahwa kargo PP dari produsen utama polyolefin Indonesia disimpulkan jauh di bawah daftar harga resmi. Seperti yang diceritakan, seorang konverter Indonesia membeli PP Homo Film dari produsen utama polyolefin Indonesia dengan harga Rp2.160.000/ton ($132/ton) lebih rendah dari daftar harga resmi yang dirilis pada tanggal 30 Maret. Namun, konverter tersebut berpendapat bahwa level seperti itu masih normal, dengan alasan bahwa produsen tidak akan menurunkan harga di pasar lokal. Di pasar impor, penawaran untuk PP Homo Raffia asal Asia Tenggara dan PP Homo Film disimpulkan pada harga $40-50/ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal.
Untuk PE, konverter itu membeli kargo HDPE Injection lokal dengan harga IDR12.000.000 ($733/ton) dalam tunai, basis FD Indonesia dan belum termasuk PPN 10%. Konverter tersebut berhasil mendapatkan level yang lebih rendah karena kargo yang dibeli adalah stok lama. Sementara di pasar impor, penawaran untuk LLDPE Film C4 asal Thailand pada harga $840/ton dianggap terlalu tinggi. Konverter itu mengajukan tawaran pada tingkat yang sama dengan harga formula atau $60/ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal. Namun, pada saat publikasi berita ini, belum ada tanggapan dari pemasok. Demikian juga, penawaran untuk kargo LDPE Extrusion asal Singapura dan Thailand pada harga $980/ton dianggap tidak menarik. Semua penawaran impor dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Indonesia, SSESSMENTS.COM mencatat.
Dari sisi permintaan, penjualan untuk produk kemasan makanan dilaporkan tetap stabil sejauh ini. Namun, konverter itu berpendapat kepada SSESSMENTS.COM bahwa produk pengiriman akan terpengaruh jika pemerintah memutuskan untuk memberlakukan lockdown kota sebagai langkah untuk mengekang penyebaran Coronavirus.