Kebocoran gas styrene yang mematikan di pabrik milik LG Polymers India Private Limited (LGPI), sebuah unit raksasa petrokimia Korea Selatan LG Chem, telah diatasi tetapi dapat memperlambat permintaan impor styrene dari India, sumber pasar mengatakan kepada SSESSMENTS.COM. Bencana terjadi pada hari Kamis ketika pabrik di kota Visakhapatnam selatan sedang berada dalam proses untuk membuka kembali setelah pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan lockdown.
Para pelaku pasar berharap pelonggaran itu dapat mengembalikan permintaan dari India, importir styrene terbesar kedua di Asia. Namun, insiden yang menyebabkan sebanyak 12 korban jiwa dan melukai lebih dari 800 orang itu kemungkinan menambah ketidakpastian pasar dan menunda kenaikan permintaan.
Sumber pasar memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa LGPI polystyrene (PS) dan Expandable polystyrene (EPS) dengan kapasitas resmi sebanyak 150.000 ton/tahun. Perusahaan tersebut mengimpor styrene rata-rata, sekitar 10.000 ton/bulan dari Korea Selatan dan AS. Para pelaku pasar juga memperkirakan bahwa pembeli akan berusaha untuk menawar setelah kejadian ini dan karenanya, mendorong harga untuk turun.
Di tengah perdagangan yang sepi, harga Styrene naik sebanyak $2 dari hari Kamis lalu menjadi berada di harga $588/ton dalam basis CFR India pada hari Jumat pagi, memperluas penyebaran ke basis CFR Cina menjadi minus $35/ton dari minus $30/ton.