Perusahaan petrokimia Afrika Selatan, Sasol, saat ini memperkirakan adanya kerugian dari proyek danau Charles Chemicals di Louisiana untuk tahun fiskal 2020 karena harga minyak yang menurun di tengah-tengah pandemi Coronavirus, berdasarkan pernyataan perusahaan itu yang dilihat oleh SSESSMENTS.COM. Sasol sebelumnya diperkirakan akan menghasilkan $50 juta- $100 juta dalam EBITDA dari kompleks tersebut, tetapi kemudian mengembalikan pedoman menjadi $50 juta-$100 juta pada tahun fiskal 2020.
Permintaan yang menurun di tengah-tengah pandemi memaksa Sasol untuk menutup pabrik kilang minyak, amonia, asam nitrat, dan chlor-vinyl di Afrika Selatan secara bertahap. Perusahaan tersebut juga menurunkan produksi synfuels sebesar 25%. Bulan sebelumnya, Sasol mengumumkan rencana untuk melepas saham di beberapa pabrik baru LCCP yang merupakan bagian dari rencana penggalangan dana senilai $6 miliar. Pabrik-pabrik ini termasuk cracker uap yang baru dengan kapasitas produksi sebanyak $1,5 juta/ton, cracker yang lama dengan kapasitas produksi sebanyak 464.000 ton/ton, pabrik LLDPE dengan kapasitas produksi sebanyak 470.000 ton/tahun, dan unit LDPE dengan kapasitas produksi sebanyak 470.00 ton/tahun.
Sebelumnya SSESSMENTS.COM melaporkan bahwa unit LDPE pada LCCP mengalami kendala karena api selama pelaksanaan di bulan Januari dan masih tutup untuk maintenance. Sasol saat ini memperkirakan akan mencapai keuntungan operasi di unit pada kuartal ketiga. Perusahaan tersebut juga akan memulai unit ziegler alcohols dengan kapasitas produksi sebanyak 173.000 ton/tahun dan unit guerbet alcohols dengan kapasitas produksi sebanyak 30.000/ton di komplek tersebut pada akhir bulan Juni.