Harga PP Lokal Dan Localized Bergerak Ke Arah yang Berbeda Di Tengah Gejolak Pasar, Rupiah Indonesia Terus Menekan Penawaran Impor
- Penawaran PP lokal dan localized disesuaikan ke arah yang berbeda
- Penawaran PP impor masih tetap berada pada tren menurun
- Permintaan akan produk makanan dan kemasan sangat besar
Pekan ini, harga PP lokal dan localized tercatat bergerak berlawanan arah di tengah gejolak pasar, sementara Rupiah Indonesia terus menekan penawaran impor, SSESSMENTS.COM mencatat. Untuk grade PP Homopolymer, daftar harga dari produsen utama polyolefin Indonesia muncul dengan kenaikan harga antara Rp130.000-170.000/ton ($8-10/ton). Sebaliknya, penawaran untuk kargo PP Homo Film dari produsen PP lain di negara ini melalui seorang trader merosot sebanyak Rp1.500.000/ton ($92/ton). Untuk kargo localized, penawaran untuk PP Homo Film asal Thailand berkurang sebesar Rp200.000/ton ($12/ton). Semuanya dalam perbandingan pekanan. Untuk kesepakatan harga yang dicapai, seorang konverter berhasil mendapatkan kargo PP Homo Film dari produsen utama polyolefin Indonesia dengan harga Rp2.160.000/ton ($132/ton) lebih rendah dari daftar harga resmi yang dirilis pekan ini. Di pasar impor, seorang produsen polyolefin Malaysia masih menawarkan kargo PP pada level yang sama dengan daftar harga yang diumumkan pada tanggal 23 Maret. Sementara kargo PP Homo Raffia asal Vietnam tercatat $50/ton lebih rendah dari level pekan lalu. Hingga saat ini, beberapa kesepakatan harga untuk PP Homo Raffia dan PP Homo Film asal Asia Tenggara disimpulkan pada harga $40-50/ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal.
Untuk grade PP Copolymer, penawaran untuk PP Random Copolymer Extrusion Coating dari produsen utama polyolefin Indonesia tidak tersedia pekan ini. Sementara itu, daftar harga produsen itu untuk PP Random Copolymer Injection dan PP Block Copolymer naik masing-masing sebesar Rp280.000-300.000/ton ($17-18/ton) dan Rp530.000/ton ($32/ton). Semua dibandingkan dengan daftar harga yang diumumkan pada tanggal 23 Maret 2020, SSESSMENTS.COM mencatat.
Secara umum, permintaan untuk resin PP masih tetap suram pekan ini karena sentimen pembelian yang lemah di tengah penyebaran COVID-19 yang intensif di negara ini. Selain itu, beberapa pembeli tidak tertarik melakukan pembelian karena persediaan mereka masih cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi. Demikian pula, minat pada kargo impor masih tetap rendah karena sebagian besar pembeli masih memperkirakan penawaran impor untuk turun lebih lanjut. Untuk produk akhir, karena wabah Coronavirus, permintaan untuk tas anyaman melemah, sementara penjualan untuk makanan dan produk kemasan sangat besar. Di sisi pasokann, tidak ada masalah signifikan yang dilaporkan kepada SSESSMENTS.COM pekan ini.
Untuk ke depannya, sumber-sumber pasar yang dihubungi oleh SSESSMENTS.COM percaya bahwa harga PP impor kemungkinan akan semakin menurun di tengah depresiasi Rupiah. Demikian pula, beberapa konverter berharap bahwa harga lokal akan mengikutinya karena tidak ada tanda-tanda peningkatan permintaan.