Para Pemain Pasar PS Asia Tenggara Prediksi Prospek Suram Karena Kekhawatiran Pada Coronavirus yang Mendominasi
- Penawaran GPPS, HIPS lokal stabil hingga lebih rendah
- Penawaran GPPS impor asal Korea Selatan ke Indonesia turun $120/ton
- Prospek permintaan, harga masih tetap suram karena kekhawatiran pada Coronavirus masih mendominasi
Para pemain pasar PS Asia Tenggara memperkirakan prospek yang suram dalam waktu dekat karena kekhawatiran terhadap Coronavirus masih mendominasi pasar. Pekan ini, SSESSMENTS.COM mencatat bahwa harga PS Asia Tenggara naik stabil hingga lebih rendah. Di Indonesia, penawaran untuk GPPS Injection dan HIPS Injection melalui produsen dan trader masih tetap stabil. Di Thailand, masih belum ada penawaran dari produsen lokal pekan ini setelah produsen sebelumnya melewatkan penawaran ke pasar lokal dengan alasan permintaan yang tidak mendukung. Sementara di Vietnam, sumber produsen menginformasikan bahwa penawaran lokal untuk GPPS pekan lalu yang berada pada harga $920-930/ton adalah penawaran khusus, harga resminya adalah $1.020-1.030/ton. Untuk pekan ini, produsen tersebut menawarkan seharga $1.000/ton, atau $20-30/ton lebih rendah dari harga resmi pekan lalu. Semua penawaran dalam tunai, basis FD Vietnam dan belum termasuk PPN 10%. Untuk pasar ekspor, penawaran dari produsen Vietnam dalam basis FOB tersedia dengan harga $60-70/ton lebih rendah. Dari pasar impor, penawaran untuk kargo GPPS dan HIPS asal Korea Selatan via trader di Indonesia turun secara signifikan masing-masing $120/ton dan $80/ton. Semua perubahan harga dalam perbandingan pekanan.
Permintaan untuk resin PS di wilayah ini masih tetap lesu pada umumnya. Sebagian besar konverter di Indonesia menghentikan pembelian karena stok yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi dua bulan ke depan. Sementara di Malaysia dan Vietnam, permintaan masih tetap lambat karena adanya lockdown dan pembatasan sosial yang ketat di tengah wabah Coronavirus. Dari pihak para produsen, penjualan otomotif dilaporkan telah menurun secara signifikan sekitar 50% karena wabah ini. Tidak ada masalah persediaan yang dilaporkan kepada SSESSMENTS.COM pekan ini.
Beberapa pemain pasar menyatakan pandangan yang pesimistis karena kekhawatiran terhadap Coronavirus masih mendominasi pasar. Mempertimbangkan peningkatan dalam kasus yang dikonfirmasi di negara tersebut, para pelaku pasar Malaysia berpendapat bahwa pemerintah mungkin akan memperpanjang periode lockdown yang seharusnya berakhir pada tanggal 14 April. Untuk alasan yang sama, ibu kota Indonesia akan berada di bawah pembatasan sosial berskala besar selama 14 hari mulai dari tanggal 10 April. Dengan demikian, prospek permintaan dan harga untuk pasar PS masih tetap suram dalam waktu dekat, sebagaimana dikutip oleh SSESSMENTS.COM.