Tindakan yang Diambil Oleh Negara-Negara Asia Tenggara Untuk Mengekang Penyebaran COVID-19 Menghantam Keras Pasar PVC
- Penawaran untuk pengiriman bulan Mei menurun secara signifikan, tetapi kesepakatan harga disimpulkan di bawah penawaran awal
- Permintaan PVC di Malaysia menurun hingga 90%
- GenChem Filipina mungkin akan ditutup selama negara itu berada pada lockdown
SSESSMENTS.COM mencatat bahwa langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara Asia Tenggara untuk mengekang penyebaran COVID-19 menghantam pasar PVC dengan keras. Meskipun harga PVC impor dari para produsen di wilayah tersebut menurun setelah adanya keputusan dari produsen utama PVC Taiwan, sebesar $160/ton dibandingkan dengan pengiriman bulan April, jumlah kesepakatan harganya terbatas. Pekan ini, produsen PVC Thailand menyimpulkan kesepakatan di pasar Malaysia pada harga antara $15-20/ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal sementara produsen PVC Thailand lainnya memberikan peluang untuk negosiasi hingga $10/ton. Sebagian besar trader di Malaysia tidak dapat menawarkan karena perusahaannya belum memperoleh persetujuan untuk melanjutkan bisnis. Demikian pula, seorang produsen PVC Filipina tidak memiliki penawaran karena tidak ada pembeli. Selain itu, pengiriman tidak dapat dilakukan karena adanya lockdown. Informasi terperinci untuk pasar Indonesia dan Vietnam tersedia di WeeklySSESSMENTS masing-masing negara.
Permintaan PVC di wilayah ini berkurang. Para pembeli memutuskan untuk membatalkan pembelian karena penjualan produk akhir yang lambat dan persediaan bahan baku yang cukup di tengah-tengah lockdown dan pembatasan yang diberlakukan. Di Malaysia, permintaan PVC menurun hingga 90% karena hanya 30% produsen PVC yang mendapat persetujuan dari pemerintah untuk melanjutkan produksi pada tingkat produksi maksimum 50%. Di antara 30% itu, ada produsen yang menutup pabriknya karena penjualan yang lesu dan persediaan barang jadi yang tinggi. Di sektor produksi, General Chemical & Resin Consortium Inc (GenChem) Filipina memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa perusahaannya sedang menunggu persetujuan dari pemerintah untuk memulai kembali pabrik itu. Namun, produsen tersebut juga mengindikasikan bahwa pabrik PVC yang berlokasi di Rosario, Cavite, Filipina dengan kapasitas 20.000 ton/tahun tersebut mungkin akan tetap ditutup selama Filipina berada pada lockdown.
Para pelaku pasar memperkirakan bahwa permintaan PVC belum akan membaik pada bulan Juni. Oleh karena itu, penawaran PVC lokal dan impor pada bulan Juni seharusnya bergerak lebih rendah dari level saat ini, katanya pada SSESSMENTS.COM .
Klik tautan di bawah ini untuk melihat berita dan konten terkait PVC di Asia Tenggara:
NewsSSESSMENTS: Leading Indonesian PVC Producer Announces May Shipment Offers To Southeast Asia
WeeklySSESSMENTS: SEA PVC Prices W/C April 20