Pasar PVC India Meredup Menjelang Musim Rendah Tahunan
- Sedikit pergerakan harga terjadi pada kargo lokal
- Beberapa faktor menyebabkan permintaan menjadi lesu
- Penutupan selama maintenance dilaporkan terjadi di pabrik milik para produsen PVC lokal dan asing
Aktivitas pasar mulai menurun memasuki musim rendah tahunan untuk permintaan PVC di India. Para pengusaha pabrik pipa yang berbasis di Bengaluru memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa penawaran dari produsen utama PVC India stabil mulai pekan lalu dengan kesepakatan harga diselesaikan pada level awal di harga INR73.000/ton ($968/ton) dalam basis FD dan tidak termasuk GST 18%. Untuk kargo localized, seorang trader mengungkapkan bahwa penawaran untuk kargo asal Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand stabil dari pekan lalu di harga INR71.000/ton ($942/ton) basis EXW Mumbai dan belum termasuk 18% GST. Demikian pula, dalam basis EXW Nhava Sheva, kargo localized asal Taiwan tercatat turun sebanyak INR1.000 ($13/ton) dari level pekan lalu, sekarang tersedia pada harga antara INR72.000-73.000/ton ($955-968/ton). Tren menurun dapat dikaitkan dengan permintaan yang lebih lemah, ditambah dengan nilai tukar yang lebih kuat antara Rupee dan Dolar. Dari pasar impor, trader itu menerima penawaran untuk kargo asal AS dalam kisaran harga antara $780-800/ton dalam ketentuan LC 90 Hari, sementara dalam basis LC at sight, kargo tersedia pada harga $800/ton dengan pengiriman pada bulan Juli.
SSESSMENTS.COM mencatat kelesuan berlanjut di pasar PVC India pekan ini dengan kesepakatan harga hanya datang dari sektor pertanian. Namun, dengan pengurangan volume sebesar 10% dari pekan lalu. Ada beberapa alasan yang mengarah pada situasi ini menurut pelaku pasar, seperti kurangnya tenaga kerja di sektor konstruksi sehingga menghambat penyerapan PVC, tingginya jumlah kasus COVID-19 yang memicu pembatasan pergerakan di beberapa daerah, dan musim hujan yang sudah turun di sekitar India. Meskipun permintaan untuk pipa di sektor pertanian saat ini sedang melemah, sebagian besar produsen pipa masih beroperasi pada kapasitas yang wajar untuk membangun persediaan. Berbicara tentang lockdown di Chennai, kargo yang sebelumnya diletakkan di pelabuhan Chennai dapat bergerak segera setelah para pekerja kembali untuk membantu memuat/menurunkan material setelah adanya pelonggaran lockdown dari tanggal 30 Juni. Di sektor produksi, Finolex memberitahu bahwa perusahaannya kembali menutup salah satu pabrik PVC dengan kapasitas 135.000 ton/tahun di Ratnagiri di tengah musim hujan setelah sebelumnya ditutup sejak bulan Maret karena lockdown. Formosa Plastics Corporation yang produknya menjadi patokan untuk impor ke India juga mengumumkan maintenance mendatang di pabriknya dengan kapasitas tahunan 500.000 ton dari pertengahan bulan Agustus hingga awal September. Namun, produsen itu mengatakan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi alokasi bulan Agustus dengan sangat signifikan.
Dalam hal prospek, pelaku pasar berkomentar bahwa para produsen lokal akan mengikuti tren harga yang sama dengan yang diumumkan oleh produsen utama PVC Taiwan sebelum melakukan koreksi harga karena mereka tidak memiliki tekanan persediaan. Dengan permintaan produk akhir yang melambat, sebagian besar pemain pasar menyatakan perkiraan mereka kepada SSESSMENTS.COM bahwa harga seharusnya bergerak lebih rendah di pasar lokal maupun impor untuk merangsang sentimen yang lebih baik.