Menteri Perindustrian Jepang Hiroshi Kajiyama dan Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov mengumumkan pada Forum Ekonomi Timur di Vladivostok pada hari Kamis bahwa kedua negara itu sepakat untuk bekerja sama dalam produksi hidrogen dan amonia. Kementerian Industri Jepang juga menandatangani nota kerja sama dengan Novatek pada hidrogen, amonia, CCS dan CCU . Kementerian mengatakan itu bertujuan untuk menandatangani perjanjian yang sama dengan perusahaan energi Rusia lainnya nanti bulan ini.
Ini menunjukkan bahwa mitra minyak dan gas lama menggeser fokus mereka pada energi alternatif. Kedua negara akan melakukan penelitian bersama tentang teknologi pengurangan emisi, termasuk penangkapan dan penyimpanan karbon ( CCS ) dan penangkapan dan pemanfaatan karbon ( CCU ). Rencana transisi energi Jepang akan mendapat manfaat dari kerja sama dengan Rusia, yang menghasilkan 10% amonia global pada tahun 2020.
Jepang mempercepat upayanya untuk membangun rantai pasokan global dari bahan bakar masa depan yang berpotensi bebas karbon, seperti hidrogen dan amonia. Jepang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi hidrogennya dari sekitar 2 juta ton sekarang menjadi 3 juta ton / tahun pada tahun 2030 dan 20 juta ton / tahun pada tahun 2050. Ini juga berencana untuk meningkatkan konsumsi bahan bakar amonia-nya dari nol sekarang menjadi 3 juta ton / tahun pada tahun 2030 .