SSESSMENTS.COM mencatat bahwa faktor pasokan mencegah jatuhnya penawaran domestik dan membuat para pembeli Indonesia dalam dilema. Pada awal pekan 15 Juni, daftar harga terbaru untuk grade PP Homopolymer dari produsen utama polyolefin Indonesia masih tetap stabil dari sepekan sebelumnya. Melalui rumah dagang lokal terbesar, penawaran untuk PP Homo Film lokal dan localized Thailand muncul dengan peningkatan antara Rp400.000-500.000/ton ($28-35/ton) pada perbandingan mingguan. Sementara itu, penawaran untuk PP Homo Raffia localized asal Asia Tenggara stabil dari level pekan lalu. Beberapa pemain pasar menyebutkan bahwa keputusan penetapan harga terbaru yang dibuat oleh para produsen dan trader didorong oleh rendahnya pasokan yang tersedia. Produsen utama polyolefin Indonesia dilaporkan memiliki persediaan yang terbatas sejak dua pekan lalu karena perusahaan perlu memenuhi permintaan para pelanggan kontrak mereka di Cina. Pada saat yang sama, rumah dagang lokal terbesar di negara itu sengaja mempertahankan persediaan pada level yang rendah sejak bulan April lalu.
Meskipun harga tinggi, permintaan untuk resin PP tercatat cukup sehat dalam beberapa pekan terakhir karena didukung oleh kekurangan pasokan. Sebagian besar pembeli sebenarnya tidak punya pilihan selain mengamankan sejumlah volume untuk mengantisipasi kenaikan harga lebih lanjut atau skenario yang lebih buruk, para penjual akan kehabisan kargo untuk ditawarkan, dan para pembeli tidak akan bisa mendapatkannya di hari-hari mendatang. Karena itu, beberapa konverter memutuskan untuk membeli beberapa bahan baku meskipun permintaan untuk produk jadi mereka belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, SSESSMENTS.COM diberitahu.
Selain itu, beberapa kesepakatan harga untuk PP Homo Raffia lokal ditutup pada harga Rp13.800.000-13.900.000/ton ($971-978/ton) dalam tunai, basis FD Indonesia dan belum termasuk PPN 10%. Level seperti itu membuat kargo PP Homo Raffia impor tidak menarik di pasar Indonesia, beberapa trader berkomentar kepada SSESSMENTS.COM. Saat ini, sebagian besar kargo impor muncul di atas level $900/ton, yang mana dinilai cukup tinggi dibandingkan dengan penawaran di pasar lokal yang ekuivalen dengan level $900/ton. Karena hal ini, sebagian besar pembeli lokal memutuskan untuk melewatkan pengadaan bahan impor. Untuk prospek, para pelaku pasar Indonesia percaya bahwa penawaran PP lokal akan mempertahankan stabilitasnya atau bahkan sedikit meningkat mempertimbangkan adanya masalah pasokan.