Sumber Pasar: Pembeli Beralih ke Pasar Domestik, Harga PET Impor Dianggap Tidak Atraktif
- Tren harga di pasar domestik bergerak sesuai dengan tren pekan lalu
- Tingkat permintaan untuk produk tertentu masih tinggi
- Prospek jangka pendek masih belum jelas
Berbagai sumber pasar di Indonesia mengungkapkan kepada SSESSMENTS.COM bahwa mayoritas konverter di Indonesia lebih memilih untuk membeli bahan baku di pasar domestik, dan menganggap harga penawaran impor saat ini tidak menarik, mengingat lamanya jangka waktu pengiriman dan fluktuasi mata uang. Harga komoditas PET di Indonesia masih relatif stabil ke rendah pada pekan ini, dengan sebagian besar harga berada di level Rp10.000.000/ton ($684/ton). Sebagian besar konverter menerima harga penawaran komoditas PET Bottle dari salah satu produsen lokal berkisar IDR150.000-250.000/ton ($10-17/ton) lebih rendah dari tingkat penawaran yang tersedia di pekan sebelumnya. Sementara itu, produsen lain menetapkan strategi harga yang berbeda dari supplier lain, dengan mempertahankan harga tetap stabil dari pekan sebelumnya. Sebagian besar transaksi di pasar domestik dapat ditetapkan sedikit lebih rendah dari tingkat penawaran awal. Di pasar impor, berbagai sumber mengungkapkan bahwa sebagian besar harga penawaran impor masih berada di kisaran level $600/ton. Pekan ini, salah satu produsen asal Cina menawarkan kargo PET Bottle ke pasar Indonesia dengan harga $670/ton dalam LC at sight, basis CIF pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia, rollover dari level minggu lalu. Sementara itu, salah satu konverter lokal mendapatkan kargo impor asal Taiwan dan Vietnam antara $10-15/ton lebih rendah dibandingkan dengan harga minggu lalu. Konverter tersebut berhasil meraih kesepakatan untuk kargo Taiwan di harga $680/ton, atau $15/ton lebih rendah dari tingkat penawaran awal.
Pasar PET Indonesia cenderung lebih bullish dibandingkan dengan pekan sebelumnya, dipicu oleh kenaikan tren permintaan dari pengguna akhir yang terus menopang sentimen di pasar. Meningkatnya tren permintaan untuk hand-sanitizer dan air mineral kemasan telah menghasilkan pembelian dalam jumlah besar dan kenaikan harga. Namun, adanya rebound dalam tingkat kepercayaan konsumen belum dapat diterjemahkan sebagai indikator keseluruhan peningkatan daya beli suatu produk. Beberapa konverter masih memilih untuk tidak membeli dalam jumlah yang besar dan memilih untuk mengambil sikap hati-hati sebelum mengambil keputusan berikutnya. Di sisi produksi, sebagian besar manufaktur secara bertahap meningkatkan kegiatan produksi, meskipun tingkat permintaan secara keseluruhan belum kembali ke tingkat sebelum krisis, sementara itu, beberapa manufaktur melanjutkan aktivitas produksi mereka setelah penutupan selama beberapa pekan akibat pandemi. SSESSMENTS.COM diinformasikan bahwa tidak ada masalah suplai yang signifikan di pasar PET Indonesia pada pekan ini.
Mayoritas pelaku pasar di Indonesia masih tidak dapat memprediksi pergerakan pasar PET dalam beberapa minggu mendatang, dikarenakan dinamika pasar yang tidak dapat diprediksi dan berubah dengan cepat. Oleh sebab itu, sebagian besar pelaku pasar lebih memilih untuk memonitor pergerakan pasar lebih lanjut sebelum mengambil sebuah keputusan, dikutip oleh SSESSMENTS.COM.