Para Konverter Indonesia Berada Dalam Kesulitan Karena Pasokan Yang Terbatas Untuk Resin PP
- Tren pekan lalu pada harga PP lokal bertahan seperti yang diperkirakan
- Para pembeli lebih suka kargo impor daripada lokal karena mata uang Rupiah yang menguat
- Kekurangan pasokan diperkirakan akan membuat harga PP tidak anjlok meskipun permintaan melambat
Beberapa konverter Indonesia berada dalam kesulitan karena pasokan yang terbatas untuk resin PP, dengan alasan bahwa masalah pasokan telah menyebabkan harga yang lebih tinggi; yang tidak dapat diterima oleh sebagian besar konverter karena permintaan untuk produk akhir masih tetap lesu. Pada pekan yang dimulai tanggal 8 Juni, SSESSMENTS.COM mencatat bahwa tren kenaikan harga PP masih berlanjut seperti yang diperkirakan. Di pasar lokal, daftar harga baru untuk grade PP Homopolymer dan Copolymer dari produsen utama polyolefin Indonesia muncul dengan kenaikan antara Rp120.000-290.000/ton ($8-20/ton) pada perbandingan pekanan. Sementara itu, produsen PP Indonesia lainnya memutuskan untuk mempertahankan penawaran tetap stabil untuk PP Homo Injection dan PP Homo Raffia tetapi meningkatkan penawaran untuk PP Homo Film sebesar Rp50.000/ton ($3/ton) dibandingkan dengan sepekan sebelumnya. Untuk kargo lokal, seorang konverter menerima penawaran untuk PP Homo Raffia asal Asia Tenggara dari rumah dagang lokal terbesar di negara ini dengan harga IDR14.600.000/ton ($1.037/ton) dalam tunai, basis FD Indonesia dan belum termasuk PPN 10%, atau IDR100.000/ton ($7/ton) lebih tinggi dari level hari Kamis lalu.
Di pasar impor, seorang konverter melaporkan kepada SSESSMENTS.COM telah menerima kargo PP Homo Film asal Saudi dengan harga $950/ton dan mengajukan tawaran pada harga $50/ton lebih rendah dari level penawaran awal. Namun, tawaran itu ditolak karena pemasok hanya bersedia menjual di atas level $900/ton. Konverter lain menerima penawaran impor untuk PP Homo Raffia dari berbagai negara asal; salah satunya adalah dari Thailand dengan harga $1.000/ton, tingkat harga yang tinggi tersebut ditawarkan karena alokasi yang terbatas. Untuk kargo PP Homo Raffia asal Timur Tengah, konverter itu berhasil mencapai kesepakatan harga pada level $870/ton dari salah satu produsen, tetapi ketika konverter itu meminta volume tambahan, produsen memberitahu bahwa kargo itu tidak lagi tersedia. Akhirnya, konverter tersebut memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan produsen Timur Tengah lainnya dengan harga $30/ton lebih tinggi dari kesepakatan harga sebelumnya. Untuk kargo asal India, penawaran untuk PP Homo Raffia adalah $850/ton tetapi karena pengirimannya pada bulan Agustus, konverter itu tidak tertarik untuk membeli kargo. Semua penawaran dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Indonesia. Selain itu, beberapa pembeli Indonesia baru-baru ini lebih suka kargo impor daripada lokal disebabkan oleh mata uang lokal yang lebih kuat.
Secara umum, permintaan untuk resin PP di Indonesia dianggap baik pekan ini. Bukan karena sentimen pembelian yang telah meningkat secara signifikan tetapi karena ketersediaan bahan yang rendah hingga nol, terutama untuk grade Homopolymer, baik dari para pemasok lokal maupun asing. Di sisi lain, beberapa pemasok yang masih memiliki alokasi menaikkan penawaran mereka; yang membuat harga tidak terjangkau untuk para pembeli dengan mempertimbangkan permintaan untuk produk akhir yang belum menunjukkan peningkatan. Karena hal ini, pembeli dilaporkan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan kargo PP. Dari sisi pasokan, SSESSMENTS.COM mencatat bahwa tidak ada masalah yang signifikan kecuali pasokan yang terbatas untuk grade Homopolymer PP di pasar Indonesia.
Ke depannya, sebagian besar pelaku pasar Indonesia yang dihubungi oleh SSESSMENTS.COM percaya bahwa harga PP lokal dan impor kemungkinan akan terus naik setidaknya sampai akhir bulan Juni didukung oleh faktor pasokan. Sebaliknya, permintaan untuk resin PP memiliki peluang yang rendah untuk meningkat sebab pembeli masih berhati-hati dalam melakukan pengadaan karena penjualan yang lambat untuk produk jadi.