Permintaan yang Membaik Terlihat Pada Pasar PVC Indonesia, Akankah Bertahan?
- Penawaran untuk pengiriman bulan Juli dari beberapa produsen PVC tersedia dengan penyesuaian yang cukup besar
- Permintaan untuk resin PVC berjalan sesuai dengan produk jadi
- Para pemain pasar cenderung menunggu saja disebabkan oleh prospek yang kurang jelas
Permintaan yang membaik terlihat pada pasar PVC Indonesia pekan ini, namun beberapa pemain pasar mempertanyakan mengenai keberlanjutannya. Pada pekan yang berawal tanggal 13 Juli, beberapa konverter melaporkan telah menerima penawaran untuk pengiriman bulan Juli dari para produsen PVC Indonesia pada harga $90/ton lebih tinggi dari level harga dari bulan sebelumnya, sejalan dengan strategi penetapan harga dari produsen utama PVC Taiwan. Seperti yang dicatat oleh SSESSMENTS.COM, sebagian besar penawaran saat ini tersedia seharga antara $860-870/ton dalam tunai, basis FD Indonesia dan belum termasuk PPN 10%. Sampai saat ini, seorang konverter berhasil mendapatkan sejumlah kargo pada tingkat penawaran awal dengan nilai tukar mata uang pada level Rp14.100-per Dolar AS, sementara kesepakatan harga lain dicapai pada level bawah dari rentang harga dengan volume pembelian sejumlah 1.000 ton. Di pasar impor, tidak ada penawaran baru yang tercatat di pasar Indonesia karena sebagian besar pemain pasar sedang menunggu penawaran untuk pengiriman bulan Agustus dari produsen utama PVC Taiwan.
Secara umum, permintaan resin PVC di pasar lokal di Indonesia memang membaik sejalan dengan penjualan produk akhir, namun ada beberapa penjual yang mengeluh bahwa penjualan untuk resin PVC dari pihaknya masih tetap lesu. Berbicara mengenai produk akhir, beberapa konverter menyatakan bahwa permintaan untuk produk-produk seperti pipa, atap dan selang pada sektor perkebunan memang membaik karena didukung oleh perubahan musim hujan ke musim kemarau serta proyek-proyek mendatang yang datang dari sektor swasta dan pemerintah. Terkait dengan hal tersebut, kapasitas produksi dari para produsen hilir juga tercatat mengalami kenaikan dari 50% menjadi 70% dalam perbandingan bulanan. Dalam hal pasokan, beberapa konverter melaporkan bahwa Asahimas Chemical (ASC) Indonesia tidak dapat mengirimkan 140 ton kargo PVC yang telah dibeli oleh konverter sebelumnya karena keterbatasan pasokan, dengan alasan bahwa produsen tersebut menghadapi sejumlah masalah dengan produksi pada bulan sebelumnya. Seorang trader juga berasumsi bahwa produsen tersebut memiliki persediaan yang terbatas pada pihaknya karena perusahaannya tidak dapat memenuhi permintaan trader itu untuk volume tambahan. Selain itu, trader tersebut juga mendengar bahwa TPC Indonesia memiliki masalah produksi pada pihaknya. Namun, pasokan secara keseluruhan di pasar domestik cukup banyak pekan ini, seperti yang diceritakan oleh beberapa pemain pasar Indonesia kepada SSESSMENTS.COM.
Ke depannya, mayoritas para pemain pasar Indonesia yang dihubungi oleh SSESSMENTS.COM tidak yakin dengan prospek pasar. Para pemain pasar mengatakan bahwa pergerakan di pasar agak sulit diprediksi pada saat ini; oleh karena itu, sebagian besar dari mereka cenderung untuk menunggu dan melihat saja. Harga tidak lagi dapat diprediksi karena sebagian besar pemasok akan menggunakan stimulus apa pun yang ada di pasar untuk menjaga harga agar tetap tinggi, bahkan ketika keadaan permintaan tidak terlalu menjanjikan. Dalam hal permintaan, para konverter berharap bahwa lebih banyak proyek pemerintah di waktu yang akan datang dapat mendukung penjualan produk akhir.