Rumah dagang lokal terbesar di Indonesia memberitahu SSESSMENTS.COM bahwa pekan ini, perusahaannya menyesuaikan naik penawaran PE dan PP lokal dan localized dan berhasil menjual sejumlah volume di tengah masalah pasokan. Dibandingkan dengan pekan lalu, penawaran untuk kargo HDPE Film dan LLDPE Film C4 lokal dan localized asal Asia Tenggara naik masing-masing sebesar Rp600.000/ton ($42/ton) dan IDR800.000/ton ($56/ton). Sementara penawaran untuk LDPE Film localized asal Malaysia tersedia dengan harga Rp200.000/ton ($14/ton). Demikian juga, penawaran untuk PP Homo Injection dan PP Homo Raffia lokal dan localized asal Asia Tenggara meningkat sebesar Rp200.000/ton ($14/ton) dibandingkan periode waktu yang sama. Sedangkan untuk PP Homo Film, penawaran tetap tidak berubah dari pekan lalu. Di pasar impor, trader tersebut menerima LLDPE Film C4 Filipina melalui dua trader yang berbeda masing-masing dengan harga $860/ton dan $940/ton. Trader kedua bersedia untuk menjual pada harga $910/ton, namun, trader itu tetap tidak tertarik. Semua penawaran impor dalam LC at sight, basis CIF Pelabuhan Utama Indonesia.
Dari sisi permintaan, seperti yang dinyatakan oleh trader itu, permintaan PE dan PP di Indonesia masih tetap lesu. Namun, trader tersebut masih berhasil menjual sejumlah kargo pekan ini. Dari sisi pasokan, pasokan PE secara keseluruhan cukup terbatas, terutama untuk LLDPE Film C4 karena adanya penutupan di pabrik LLDPE milik Chandra Asri Petrochemical dengan kapasitas 400.000 ton/tahun. Selain itu, pembicaraan pasar mengatakan bahwa produsen itu harus mengurangi alokasi kontrak sekitar 30-60% dari volume normal. Demikian juga, pasokan PP juga terbatas karena beberapa produsen di Asia Tenggara tidak memiliki kargo yang tersedia, SSESSMENTS.COM mencatat.